Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Timnas Israel Akan Lawan Prancis, Paris Perketat Keamanan Imbas Ricuh Amsterdam
14 November 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pertandingan Nations League antara Israel dan Prancis yang akan berlangsung di Stade de France, Paris, pada Kamis (14/11), diwarnai pengamanan ketat.
ADVERTISEMENT
Ribuan petugas keamanan dikerahkan di sekitar stadion imbas kericuhan hebat yang dipicu suporter asal Israel di Amsterdam pekan lalu.
Kepala polisi Paris menyebut laga ini sebagai pertandingan berisiko tinggi. Sementara Israel meminta pendukungnya menghindari pertandingan tersebut guna mencegah potensi kekerasan.
Bentrokan besar di Amsterdam terjadi setelah penggemar Maccabi Tel Aviv dikejar oleh geng bersenjata skuter dan mengalami kekerasan usai laga Liga Europa melawan Ajax.
Namun, menurut polisi Belanda, kekerasan bermula ketika suporter Maccabi Tel Aviv membakar bendera Palestina dan merusak sebuah taksi, sebelum pertandingan berlangsung.
Di dalam stadion, suporter Israel bahkan merusak momen one-minute silence untuk para korban banjir Spanyol, dengan membuat keributan dan menyalakan petasan. Sikap-sikap itu pun memicu bentrokan lebih lanjut di luar stadion.
Di Paris, beberapa ribu orang turun ke jalan pada Rabu (13/11) malam untuk memprotes acara gala “Israel Selamanya” yang digelar oleh tokoh sayap kanan Prancis.
ADVERTISEMENT
Demonstran terlihat melambaikan bendera Palestina dan membakar suar merah, yang memicu bentrokan dengan polisi yang akhirnya menembakkan gas air mata.
Ribuan Polisi Siaga
Sebanyak 4.000 personel keamanan, termasuk pasukan elite dan 1.600 petugas keamanan sipil, dikerahkan di dalam dan sekitar Stade de France.
Bahkan sejumlah polisi ikut ditempatkan di dalam stadion, yang biasanya dijaga staf sipil. Elite police unit juga akan mengawal tim Israel selama perjalanan ke dan dari stadion untuk memastikan keamanan maksimal.
Kekhawatiran keamanan pun berdampak pada jumlah penonton.
Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau, hanya sekitar 13 ribu orang yang diperkirakan hadir di stadion berkapasitas 80 ribu orang itu. Jumlahnya jauh lebih rendah dari perkiraan awal.
“Saya mengerti mengapa orang ragu untuk datang. Kami tetap akan berjuang di lapangan dan berharap suatu hari nanti kedamaian akan tercapai,” ungkap bek Prancis, Dayot Upamecano, menanggapi rendahnya jumlah penonton.
ADVERTISEMENT
Presiden Emmanuel Macron bersama Perdana Menteri Michel Barnier dijadwalkan hadir dalam pertandingan ini, didampingi sejumlah mantan presiden seperti Francois Hollande dan Nicolas Sarkozy.
Meski sempat muncul seruan dari anggota parlemen untuk menunda atau memindahkan lokasi pertandingan, pemerintah Prancis menolak usulan tersebut, Mereka bersikukuh pertandingan harus berlangsung di Paris.
Di lapangan, Prancis hanya membutuhkan hasil imbang untuk melaju ke perempat final Nations League.
Sayangnya, bintang mereka, Kylian Mbappe, absen akibat cedera sejak dua pertandingan terakhir.