Timses Joko Widodo Kritik Prabowo soal Unicorn: Ini Fatal

18 Februari 2019 15:02 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kedua Pasangan Capres, Joko Widodo dan Prabowo menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
zoom-in-whitePerbesar
Kedua Pasangan Capres, Joko Widodo dan Prabowo menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
ADVERTISEMENT
Respons Prabowo Subianto atas pertanyaan Joko Widodo mengenai pengembangan startup unicorn menuai pro dan kontra. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin menilai respons Prabowo itu memperlihatkan ketidakpahamannya soal isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Ipang Wahid merasa pemahaman Prabowo Subianto soal ekonomi digital patut dipertanyakan dan cukup mengkhawatirkan.
"Ketidakpahaman Pak Prabowo terhadap 'unicorn' membuat saya khawatir, jangan-jangan beliau tidak paham perkembangan ekonomi digital. Ini fatal," kata Ipang dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (18/2).
Pada debat capres kedua yang berlangsung Minggu (17/2) malam kemarin, Prabowo sempat bertanya balik ketika Joko Widodo mempertanyakan infrastruktur apa yang akan dibangun capres nomor urut 02 tersebut untuk mendukung pengembangan startup unicorn di Tanah Air.
Prabowo lantas mengingatkan meski dinamika perkembangan internet dan telekomunikasi semakin berkembang, harus tetap ingat hal-hal permasalahan mendasar dari perekonomian Indonesia, salah satunya disparitas.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
"Segelintir orang yang kurang dari 1 persen menguasai lebih dari setengah kekayaan kita. Jadi kalau ada unicorn-unicorn ada teknologi hebat saya khawatir ini nanti mempercepat nilai tambah dan uang-uang kita lari keluar negeri. Silakan Anda ketawa tapi ini masalah bangsa," katanya.
ADVERTISEMENT
Ipang menilai, apa yang dikatakan Prabowo agak melenceng dari persoalan. Menurutnya, kemunculan startup unicorn tidak ada kaitannya dengan mempercepat uang lari dari dalam negeri ke luar negeri dan malah justru sebaliknya.
"Justru startup unicorn ini menarik investasi dari 'venture capital' di luar negeri untuk masuk ke Indonesia. Pak Prabowo sepertinya tidak tahu apa itu unicorn," ujarnya.
Unicorn sendiri merupakan 'gelar' bagi perusahaan rintisan atau startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,1 triliun yang dicetuskan oleh Aileen Lee, pendiri perusahaan modal ventura Cowboy Ventures. Dari tujuh unicorn dari Asia Tenggara, empat di antaranya berasal dari Indonesia, yakni, GO-JEK, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.