Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Timses Prabowo Heran Revisi Visi Misi Ditolak KPU, Sebelumnya Boleh
13 Januari 2019 18:28 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, heran dengan sikap KPU yang menolak revisi visi misi pihaknya sebelum debat Pilpres perdana pada Kamis (17/1).
ADVERTISEMENT
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Shalahuddin Uno, Sudirman Said, menceritakan, revisi misi dan misi merupakan respons dari pernyataan Ketua KPU Arief Budiman pada September 2018 yang mempersilakan penyempurnaan visi misi paslon.
Saat itu, kata Sudirman, ketua KPU menyarakankan sebaikanya visi misi sudah difinalkan paling lambat satu hari sebelum debat pertama Pilpres tanggal 17 Januari 2018.
"Tapi ketika kami menyerahkan revisi tersebut ditolak anggota KPU yang lain dengan alasan perubahan visi dan misi sudah tidak dimungkinkan. Kami dibuat bingung dengan perbedaan sikap di antara penyelenggara Pemilu," ujar Sudirman, dalam keterangan tertulis, Minggu (13/1).
Sudirman menyebut revisi visi dan misi Paslon 02 yang bertajuk 'Indonesia Menang' tidak dilakukan sewenang-wenang, namun betul-betul anjuran KPU.
ADVERTISEMENT
"Selain itu juga ada anjuran dari Bappenas, yang mengharapkan visi dan misi disesuaikan dengan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang nasuonal (RPJMN/RPJPN),” lanjut Sudirman.
Visi misi Indonesia menang juga hasil dialog Prabowo-Sandi setelah berkeliling ke seluruh Indonesia mendengarkan suara rakyat secara langsung.
“Jadi tiga hal ini yang membuat kita melakukan perbaikan visi dan misi. Selain anjuran dua lembaga pemerintah, juga hasil mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat. Jadi bukan sesuatu yang mengada-ada bukan sesuatu yang dibuat tanpa landasan,”ujar dia.
Sudirman mengatakan, visi dan misi Paslon 02 hasil sempat ditayangkan kembali di laman website KPU. Namun kemudian dicabut dan keluar pernyataan KPU tidak bisa menerima revisi itu.
Sudirman berharap, penolakan itu merupakan sikap pribadi bukan sikap lembaga. Sangat disayangkan jika ada perbedaan pandangan antara Ketua dan anggota di dalam tubuh KPU. Hal itu, imbuh dia, hanya akan menyulitkan peserta Pemilu dan Pilpres.
ADVERTISEMENT
Sudirman mengungkapkan, jika pada akhirnya KPU tidak menerima secara admisnitratif, tapi substansi visi dan misi akan dipersembahkan kepada rakyat Indonesia sebagai tawaran terbaik dari Prabowo-Sandi.
“Kalau KPU tidak bisa memfasilitasi secara adinistratif, secara substansi, kita ingin tawarkan visi dan misi ini untuk rakyat Indonesia. Mudah-mudahan menjadi penggugah, bahwa negara memerlukan pemimpin baru, dan pemimpin baru telah memaparkan programnya lewat misi visi ini,” papar mantan Menteri ESDM itu.
Sementara, Ketua KPU Arief Budiman saat dikonfirmasi soal pengakuan Sudirman Said di atas, belum merespons.