Timses Prabowo: Ojek Online Berpolitik Adalah Hak Warga Negara

18 Desember 2018 9:15 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo diboncengi driver ojek online di Sentul. (Foto: Dok. Timses Prabowo)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo diboncengi driver ojek online di Sentul. (Foto: Dok. Timses Prabowo)
ADVERTISEMENT
Garda Indonesia, salah satu perkumpulan ojek online, menyoalkan dukungan sejumlah driver ojek online ke Prabowo Subianto. Sebab, driver ojek online diminta untuk netral di Pilpres 2019. Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku tak masalah dengan hal itu. Sebab, menurutnya, memilih adalah hak warga negara.
ADVERTISEMENT
"Setahu saya aturan ojek online ini sesuai dengan masing-masing perkumpulannya. Soal ojek onine berpolitik dan memilih adalah hak setiap warga negara dan menjatuhkan pilihan pun itu dijamin oleh undang-undang," jelas Dasco kepada kumparan, Senin (17/12) malam.
Menurut Dasco, tak ada aturan yang melarang driver ojek online berpolitik praktis. Selain itu, Dasco mengatakan, tak ada induk organisasi yang jelas dari driver ojek online. Sehingga, masing-masing driver ojek online memiliki hak untuk memilih.
"Ojek-ojek ini kan partisipasinya macam-macam dan ojek-ojek ini juga tidak ada induk organisasinya. Ojek itu berpolitik ya itu hak setiap warga negara yang diamanatkan oleh undang-undang dan tidak ada aturan yang melarang," ungkap Wakil Ketua Partai Gerindra itu.
Politisi Gerindra, Sufmi Dasco. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Gerindra, Sufmi Dasco. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Dasco pun mempersilakan driver ojek online untuk menyatakan sikap di Pilpres 2019. Sebaliknya, menurut Dasco, pihak-pihak yang seharusnya dilarang berpolitik praktis adalah aparat kemanan, karena telah diatur dalam undang-undang.
ADVERTISEMENT
"Ojek online kan organisasi profesi. Ya menurut saya, kalau ada yang keberatan ya silakan saja, mau tetap berpolitik silakan saja. Lha pejabat negara aja berpolitik, kecuali aparat keamanan TNI-Polri itu baru tak boleh berpoltik," pungkasnya.
Forum Gabungan (Forgab) Roda 02 mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Deklarasi digelar di media center Prabowo-Sandi, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12).
Prabowo dan tukang ojek. (Foto: Ricad Saka/kumparan, Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan tukang ojek. (Foto: Ricad Saka/kumparan, Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Kemudian pada Minggu (16/12), Prabowo menghadiri kopdar perkumpulan ojek online itu di Sirkuit Sentul, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengapresiasi dukungan itu dan berjanji akan berjuang demi driver ojek online.
Sayangnya, dukungan ini dipersoalkan oleh Garda Indonesia. Garda Indonesia yang kerap mempelopori aksi unjuk rasa driver ojek online ini menegaskan netralitas mereka. Perkumpulan ini berharap agar driver ojek online tak terjebak dalam politik praktis yang hanya memanfaatkan kelompok ojek online untuk kepentingan politik sesaat.
ADVERTISEMENT