Timwas DPR Sidak Katering Jemaah Haji RI: Terlalu Banyak Karbo, Kurang Protein

9 Juni 2024 4:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjidil Haram mulai dipadati jemaah jelang puncak haji, Rabu (5/6/2024). Foto: Salmah Muslimah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Masjidil Haram mulai dipadati jemaah jelang puncak haji, Rabu (5/6/2024). Foto: Salmah Muslimah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pembuatan makanan jemaah haji Indonesia. Salah satu temuannya yakni adanya penggunaan bahan makanan impor dari Thailand.
ADVERTISEMENT
Anggota Timwas Haji DPR, Luluk Nur Hamidah, menyayangkan kurangnya upaya pemerintah dalam mendukung produktivitas petani Indonesia.
"Kita sangat menyayangkan mengingat jumlah jemaah haji kita yang sangat besar. Mengapa tidak ada langkah serius dari pemerintah untuk mendukung produktivitas petani kita sendiri?" ujar Luluk dalam keterangannya, Sabtu (9/6).
Timwas Haji DPR melakukan inspeksi terhadap makanan yang disediakan oleh Nooha for Catering Services Company Al Hijrah di Distric Syuran, Sy. Qubaa.
Luluk mengharapkan pemerintah untuk lebih mendukung kebutuhan makanan jemaah haji dengan mengimpor langsung dari Indonesia.
"Perluasan impor dan memperbesar jejaring agar pangan kita bisa memenuhi kebutuhan jemaah kita sendiri sangat penting. Thailand dan Vietnam mendapatkan manfaat dari jumlah jemaah kita yang besar, padahal kontribusi mereka relatif kecil," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Luluk, penggunaan beras lokal dari Indonesia akan membuat jemaah merasa lebih nyaman dan sehat.
"Mengapa pemerintah terkendala dalam mengekspor bahan baku ke Saudi untuk kebutuhan konsumsi jemaah haji kita?" kata dia.
Luluk juga mempertanyakan kendala pemerintah dalam mengimpor bahan makanan bagi jemaah haji, terutama masalah harga ekspor.
"Jika kendalanya adalah harga ekspor, mengapa tidak ada langkah yang dipermudah? Jika perlu, subsidi dari negara bisa diberikan sehingga bahan baku tidak harus diimpor dari Thailand," lanjutnya.
Timwas Haji DPR berencana untuk mengecek langsung ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait impor pangan bagi jemaah haji Indonesia ini.
Kurang Bergizi
Dalam sidak tersebut, tim dari DPR ini juga menemukan sejumlah masalah, antara lain porsi makanan yang dinilai terlalu sedikit dan kandungan gizi yang kurang memadai.
ADVERTISEMENT
Menurut Anggota Timwas Haji DPR RI Andi Yuliani Paris, makanan yang diberikan terlalu banyak mengandung karbohidrat sementara jumlah protein yang disediakan masih kurang.
Andi menyebut pentingnya protein yang mencukupi dalam makanan jemaah haji untuk menunjang stamina mereka selama menjalankan rangkaian ibadah haji yang membutuhkan kekuatan fisik.
Makanan yang kaya protein dinilai dapat membuat jemaah lebih kuat dan bertenaga, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik. Timwas Haji DPR RI berharap ada perbaikan dalam penyediaan makanan bagi jemaah haji agar nutrisi yang diberikan lebih seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi selama mereka berada di Tanah Suci.