Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.0
Timwas DPR Temukan 2 Dapur Gagal Kirim Konsumsi Jemaah Haji
12 Juni 2025 2:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Konsumsi untuk jemaah haji Indonesia pasca puncak haji atau Armuzna menjadi sorotan Tim Pengawas Haji DPR RI. Anggota Timwas Haji, Satori, mengungkapkan ada dua dari 15 dapur yang gagal mendistribusikan makanan sesuai standar.
ADVERTISEMENT
"Yang makanan ini, saya lihat BPKH Limited bekerja sama dengan 15 dapur. Namun dari 15 dapur ini, ada dua dapur yang gagal mengirim. Sehingga, dari target 20.000 paket makanan, hanya 10.000 yang berhasil diproduksi," ungkap Satori di Makkah, Arab Saudi, Selasa (10/6).
Menurutnya, kegagalan tersebut berimbas langsung pada pelayanan konsumsi jemaah yang semestinya tidak boleh terjadi. "Kalau separuh dari kebutuhan makanan tidak tersedia, maka harus ada konsekuensi. Ini menyangkut hak dasar jemaah," tegas legislator dari Fraksi Partai NasDem itu.
Satori mendorong agar pihak penyelenggara segera menindaklanjuti dengan memberikan pengembalian atau kompensasi yang layak kepada jemaah. “Kalau kenyataannya konsumsi katering tidak diterima jemaah, otomatis harus ada konsekuensi dong. Ya, tentunya bisa berupa pengembalian, atau penggantian agar jemaah bisa membeli makanan dari luar,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia mengusulkan agar proses pengembalian dilakukan secara kolektif melalui struktur yang telah ada di lapangan. “Teknis pengembalian bisa lewat kepala sektor, ketua kloter, ketua KBIHU, atau karom masing-masing. Kalau diserahkan langsung ke tiap jemaah, saya kira kurang efektif, mengingat jumlahnya puluhan hingga ratusan ribu orang,” pungkasnya.
Dalam penyediaan makanan fresh meal pada Selasa (10/6) dan Rabu (11/6), BPKH Limited menggandeng 15 dapur di Makkah. Namun, dua dapur mengalami kegagalan produksi. Dari target 20.000 paket makanan per dapur, masing-masing hanya dapat mendistribusikan 10.000 paket. Akibatnya, sekitar 20.000 jemaah haji tidak mendapatkan makanan sesuai jadwal. Sebagai langkah korektif, telah dipesan nasi bukhari dan makanan siap saji (RTE) sebagai pengganti.
Respons Kemenag
Dalam video yang beredar, jemaah haji membagikan kondisi makanan yang mereka terima. Dinarasikan kalau makanan itu masih mentah sehingga jemaah haji tidak memakannya. Buah yang menjadi pelengkap menu juga tidak ada. Selain itu, ada jemaah yang tidak kebagian makanan.
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar merespons permasalahan itu. Ia sudah mengecek langsung apa yang terjadi pada 10-11 Juni 2025 tersebut.
Nasaruddin mengakui ada keterlambatan distribusi makanan. Ia telah meminta agar jemaah yang tidak dapat makanan diberikan kompensasi.
“Memang kemarin ada keterlambatan pengiriman makanan karena ada kasus tertentu dan kami sudah antisipasi dengan cara kita, yang tidak dapat makanan kita kasih kompensasi uang,” kata Nasaruddin di Daker Makkah, Rabu (11/6).