Tinjau Simulasi PTM, Bobby Optimis Sekolah Tatap Muka Bisa Dibuka di Medan

22 Juni 2021 1:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Senin (21/6). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Senin (21/6). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wali Kota Medan, Bobby Nasution meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Senin (21/6). Bobby optimis sekolah tatap muka bisa digelar pada bulan Juli nanti.
ADVERTISEMENT
"Kita optimis bisa dilakukan, tapi tetap harus melihat (di SMP lain juga) jangan menjadikan satu simulasi ini menjadi standar kepada semua sekolah," ujar Bobby kepada wartawan.
Pada kegiatannya, Bobby juga menerangkan kegiatan simulasi sudah berjalan dengan baik.
"Kita lakukan simulasi, bagaimana ruangan kelas yang ada, ukuran ruang kelas sama jumlah siswa yang di dalamnya dan sistem pembelajaran serta pengenalan terhadap Prokes," kata Bobby.
Bobby juga menjelaskan jika sekolah tatap muka digelar, para siswa hanya mengikuti pembelajaran selama 2 jam saja. Selain itu, jumlah siswa juga dibatasi.
"Sesuai petunjuk yang diberikan satu hari adik-adik kita hanya mengikuti 2 jam pelajaran tatap muka dan seminggu 2 kali. Kebetulan di SMP 1 untuk kelas VII ada 352 siswa, karena itu, saya minta, kalau bisa kita bagi 2 lagi," sebutnya.
Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 1 Medan, Senin (21/6). Foto: Dok. Istimewa
Menurut dia, hal yang membuatnya optimis lantaran tenaga pengajar sudah banyak yang divaksin, yakni mencapai 84 persen.
ADVERTISEMENT
"Untuk tenaga pengajar kita hampir 20 ribu, sudah 19 ribu lebih (divaksin), mendekati 20 ribu karena sudah 84 persen kita vaksin. Setiap hari masih kita lakukan vaksinasi massal yang dilakukan di Polonia," ucap Bobby.
Meskipun begitu, lanjut Bobby, pihaknya tidak memaksa para siswa belajar tatap muka, opsi pembelajaran di rumah juga masih tetap diberlakukan.
"Kita memberikan pilihan kepada orang tua, tidak kita paksakan wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tapi kami sebagai pemerintah kota ini harus menyiapkan segala opsi yang ingin dipilih orang tua," tuturnya.
Suami Kahiyang Ayu itu juga menjelaskan, saat pembelajaran tatap muka, pihaknya mewajibkan segala sarana dan prasarana belajar tatap muka sesuai standar protokol kesehatan.
"Ketika kami siapkan sarana prasarana nya, kami tidak memaksakan orang tua, tentunya juga mengikuti update dari perkembangan COVID-19, apabila menunjukkan tren kenaikan, kalau meningkat mungkin kita bisa menyurati orang tua untuk melakukan tidak melakukan tatap muka," ujarnya
ADVERTISEMENT