Tips Efektif Gunakan Oksimeter saat Isolasi Mandiri karena COVID-19

22 Juni 2021 12:28 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Oxymeter. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Oxymeter. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Oksigen merupakan senyawa terpenting bagi kelangsungan hidup manusia, apalagi pada pasien COVID-19 yang sering dilaporkan mengalami penurunan saturasi oksigen dalam darahnya. Untuk itu, pengecekan saturasi oksigen sangat perlu untuk rutin dilakukan.
ADVERTISEMENT
Oksimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah. Alat ini menggunakan satuan SpO2 dengan skala 0 sampai 100 persen.
Kadar oksigen dalam tubuh seseorang yang sehat mencapai 95 hingga 100 persen. Apabila berada di bawah angka tersebut, maka patut diwaspadai adanya perburukan kondisi pada pasien. Maka dari itu, saat ini para pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah dianjurkan untuk memiliki alat tersebut sebagai bentuk pemantauan.
Alat ukur ini bisa didapatkan dengan harga berkisar 50 ribu sampai 200 ribu rupiah. Walau penggunaannya juga terbilang mudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat menggunakannya.
Berikut tips menggunakan oksimeter:
ADVERTISEMENT
Hal ini juga akan sangat berpengaruh pada kesesuaian hasil yang terbaca di alat ukur.
Jari yang dianjurkan adalah jari tengah atau telunjuk. Setelah jari telah terpasang dengan benar, nyalakan alat ukur dan tunggu beberapa saat.
Pastikan juga jangan sampai tertukar dalam membaca hasil saturasi oksigen (Sp02) dan detak jantung per menit (PRbpm).
ADVERTISEMENT