Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Titiek Soeharto Ungkap Investigasi Pagar Laut Ditarget Beres Sebelum Ramadan
18 Februari 2025 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) mengatakan, pihaknya akan kembali memanggil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menindaklanjuti kasus pagar laut di perairan Tangerang.
ADVERTISEMENT
Titiek menargetkan agar masalah pagar laut Tangerang bisa rampung sebelum bulan puasa.
“Jadi tunggu minggu depan kita ketemu. Pokoknya sebelum puasa paling lambat mudah-mudahan sudah ada jawaban. Kita sama-sama menunggu,” kata Titiek saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (18/2).
Titiek mengatakan Komisi IV sengaja memberikan waktu kepada KKP untuk melakukan investigasi secara menyeluruh. Ia khawatir jika diberi tenggat waktu dan diburu-buru maka hasilnya tidak maksimal.
“Baru minggu depan mau ketemu. Iya dong (masih menunggu hasil akhirnya). Nanti kalau saya buru-buru malah enggak benar,” kata putri Presiden ke 2 RI, Suharto, itu.
Saat ditanya apakah Titiek mengetahui soal temuan adanya pegawai Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang ikut terjerat dalam kasus pagar laut, Titiek mengaku belum mendengar kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ah enggak tahu, saya belum dapat informasinya,” tutur Titiek.
Dalam kasus ini, Bareskrim Mabes Polri menetapkan empat tersangka. Mereka adalah Kepala Desa Kohod Arsin, Sekretaris Desa Kohod Ujang Karta, dan dua orang lain berinisial SP dan CE. Mereka jadi tersangka pemalsuan dokumen.
"Kita menetapkan saudara A selaku kades Kohod, UK selaku Sekdes Kohod, SP selaku Penerima kuasa, dan CE Penerima Kuasa," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro, di Bareskrim Polri pada Selasa (18/2).
Djuhandani menambahkan, penetapan tersangka itu sudah didasarkan hasil gelar perkara. Polisi juga sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi dan barang bukti.