Titik Balik Surya Paloh: Soal Salaman Megawati dan Pelukan Jokowi

12 November 2019 5:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bersalaman dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di acara HUT ke-8 NasDem di JIEXPO Kemayoran, Senin (11/11). Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bersalaman dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di acara HUT ke-8 NasDem di JIEXPO Kemayoran, Senin (11/11). Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Perayaan HUT ke-8 Partai NasDem dipenuhi dengan candaan dan suasananya begitu cair. Momen itu juga dimanfaatkan Ketua Umum Surya Paloh meluruskan isu yang berkeliaran.
ADVERTISEMENT
Mulai dari momen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menolak salaman dengannya beberapa waktu lalu. Begitu juga momen pelukan Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman yang direspons oleh Presiden Joko Widodo.
Ditolak Salaman Megawati, Kini Paloh Panggil 'Sayang'
Masih ingat momen Megawati buang muka dan menolak berjabat tangan dengan Surya Paloh saat pelantikan anggota DPR RI, Selasa 1 Oktober lalu?
Saat itu, potongan video yang memperlihatkan Megawati tampak buang muka ketika Paloh berdiri untuk bersalaman cukup viral di media sosial.
Megawati saat Menolak Salaman dengan Surya Paloh. Foto: Aulia Fauzi/kumparan.
Hubungan Megawati dengan Paloh disebut-sebut memanas karena dipicu kinerja M. Prasetyo --yang juga kader NasDem-- sebagai Jaksa Agung.
Paloh menanggapinya dengan santai dan mengungkapkan ia tak memiliki masalah dengan Megawati. Sedangkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Megawati pada saat itu terhalang oleh Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa.
ADVERTISEMENT
Momen berbeda terlihat saat Megawati menghadiri HUT ke-8 NasDem. Presiden ke-5 RI itu disambut hangat oleh Paloh, sebelum akhirnya berjalan bersama menuju venue acara. Tak hanya itu, dalam sambutannya, Paloh bahkan memiliki sapaan khusus untuk Megawati: sayang.
Mendengar ucapan Paloh, Megawati tersenyum dan tersipu. Ya, Paloh begitu menyanjungnya, bahkan menyebutnya sebagai sahabat sejati NasDem.
Sambil bercanda, Paloh menceritakan pengalamannya dengan mengirim intel, dengan harapan mengetahui mengapa Megawati tak mau bersalaman dengannya.
"Kita coba kirim intelijen, apa betul Mbak Mega enggak salam sama saya. Hasilnya saya tahu tidak sengaja," ungkap dia.
Hal senada juga diungkapkan Presiden Joko Widodo. Ia pun ikut meluruskan isu yang berkembang soal hubungan Megawati-Paloh. Terkait momen Megawati menolak bersalaman, Jokowi menyebut hal itu tidak disengaja.
ADVERTISEMENT
"Terlepas Bu Mega enggak salami Pak Surya, itu kelewatan saja. Wong saya ini pas salami, ada dua yang kelewatan juga sering kok," kata Jokowi.
Jokowi Tak Ingin Kalah dari Pelukan Paloh-Sohibul
Rangkulan Surya Paloh dan Sohibul Iman terjadi saat jajaran NasDem bertemu dengan elite PKS pada Rabu (30/10) lalu. Bahkan, saat itu NasDem membuka peluang kerja sama politik dengan PKS pada Pemilu 2024.
Rangkulan erat itu tentunya menjadi perhatian Jokowi saat perayaan HUT ke-55 Partai Golkar. Dalam sambutannya, ia sempat menyapa Paloh, dan memujinya karena terlihat lebih cerah dari biasanya.
Presiden Jokowi dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh saling berpelukan di puncak acara HUT ke-8 NasDem. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
"Wajahnya cerah setelah beliau berdua rangkulan dengan Sohibul Iman. Saya tak tahu maknanya apa, tapi rangkulannya tak biasa. Tidak bisa saya dirangkul seperti Pak Sohibul Iman," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi kembali menyinggung soal pelukan Paloh-Sohibul. Sambil bercanda, Jokowi menyebut urusan rangkulan yang disebutkan sebelumnya. '
"Urusan rangkulan Bang Surya Paloh dan Pak Sohibul Iman itu hanya masalah kecemburuan. Masalah kecemburuan karena saya memang enggak pernah dirangkul seerat itu," ungkap Jokowi.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Rasanya tak ingin kalah, Jokowi ikut memeluk Paloh setelah memberikan sambutan. Ia memberikan pelukan yang tak kalah erat dari pelukan bersama Sohibul. Kini, Jokowi tak lagi cemburu dengan pelukan Paloh.
"Itu kan mesra, kalau tadi rangkulannya jelas lebih erat. Jadi rangkulan beliau ke Pak Sohibul Iman, itu jelas, ya masa pakai cemburu-cemburu? Kayak orang pacaran aja," tutup Jokowi.