Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Titik Rawan COVID-19 di Bali: Saat Wisman Datang dan Beralih ke Tempat Karantina
23 Oktober 2021 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah telah membuka pintu penerbangan internasional Bandara Ngurah Rai bagi wisatawan mancanegara (wisman ).
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengingatkan titik rawan penularan COVID-19 di Bali. Pertama, saat wisman datang. Hal ini harus dilihat dari kasus COVID-19 negara asal wisman. Sigit meminta Satgas COVID-19 Bali selalu memperbarui perkembangan COVID-19 di negara asal wisman.
Tujuannya untuk mengevaluasi, memperbaiki, serta memperbarui kebijakan terkait kedatangan wisman. Evaluasi ini pun harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Menurut Sigit, beberapa negara yang sudah diizinkan warganya ke Bali, memiliki kasus harian COVID-19 lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Saat ini, rata-rata kasus harian di Indonesia mencapai 700 kasus.
"Di mana dari 19 tersebut ada kurang lebih 8 negara yang tingkat kasus hariannya masih lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia sehingga ini perlu ada pengawasan dan pengecekan sehingga pada saat kita membuka ruang laju pertumbuhan COVID-19 di Indonesia bisa kita pertahankan," kata dia saat apel pasukan pengamanan kedatangan wisman di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (23/10).
Kedua, pada titik area saat wisman di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menunggu dijemput ke hotel karantina . Satgas COVID-19 diminta memastikan tidak ada kepadatan di area tunggu. Wisman diawasi dan dipastikan masuk ke mobil untuk kemudian dibawa ke area hotel karantina atau rumah sakit COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Dari bandara-karantina dan daerah rawan peralihan dari bandara menuju tempat karantina area kuning harus diperhatikan, jangan sampai ada turis uang tidak masuk ke mobil yang telah disiapkan ke tempat karantina," terangnya.
"Mungkin saat awal belum terlalu ramai seiring dengan pekembangan tentu ada peningkatan dan padat dan krodit dan ada risiko (penularan COVID-19) seperti itu," kata dia.
Sigit meminta masalah ini diperhatikan betul seiring dengan semakin banyaknya wisman yang datang ke Bali.
"Karena pada saat awal kita ketat namun di minggu berikutnya kemudian kita longgar karena sudah sering. Ini yang saya minta dipastikan seluruh rangkaian kegiatan tidak ada perubahan di SOP," kata dia.
---------------------------------
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews
ADVERTISEMENT