Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Titik Terang Sosok Bjorka: Sudah Teridentifikasi; Belum Ada Rahasia Negara Bocor
15 September 2022 7:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mahfud saat konferensi pers pembentukan Satgas Perlindungan Data, mengatakan Polri dan BIN telah mengidentifikasi Bjorka dengan sangat baik.
”Kita terus menyelidiki karena sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu (14/9).
Dari data sementara yang diperoleh, kata Mahfud, Bjorka sebenarnya tidak memiliki kapasitas untuk membobol data. Sehingga semua yang dilakukan hanya untuk mendapat simpati publik.
"Dari hasil kesimpulan tadi apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sulit-sulit itu, hanya ingin memberi tahu kepada kita, menurut persepsi baik kita, ingin memberi tahu bahwa kita harus hati-hati bahwa kita bisa dibobol dan lain sebagainya. Tapi sampai saat ini tidak [ada ancaman untuk membobol],” ucap Mahfud.
ADVERTISEMENT
Belum Ada Rahasia Negara Bocor Akibat Bjorka, Motifnya Politik-Ekonomi
Mahfud MD mengatakan hingga kini belum ada rahasia negara yang dibocorkan Bjorka. Meski begitu pemerintah tetap serius menangani tindakan Bjorka. Hal tersebut untuk mengantisipasi tindakan yang dapat mengancam keamanan dan kerahasiaan data milik negara.
"Kita akan serius menangani dan sudah mulai menangani masalah (Bjorka) ini, ya, tetapi juga publik atau masyarakat harus tenang. Karena sebenarnya sampai detik ini itu belum ada rahasia negara yang bocor,” ujar Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu (14/9).
Mahfud menyebut, tak bocornya data rahasia milik negara kemungkinan karena Bjorka bukan hacker yang terampil meretas. Hal itu terbukti dari penyelidikan yang dilakukan BIN dan Polri mengenai sosok sebenarnya Bjorka. Dalam penyelidikan itu juga diketahui bahwa Bjorka bergerak atas dasar motif yang terbilang cukup beragam.
ADVERTISEMENT
"Motifnya ternyata juga gado-gado, ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli, dan sebagainya. Sehingga juga yang motif-motif kayak gitu, tuh, sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan,” kata Mahfud.
Bandingkan dengan Kasus Wikileaks di Era SBY
Mahfud MD menyebut ancaman kebocoran data rahasia negara kerap terjadi pada setiap masa kepemimpinan presiden. Ia lalu membandingkan aksi yang dilakukan Bjorka dengan peretasan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu, data percakapan SBY dengan PM Australia disebarkan melalui Wikileaks.
"Misalnya, kalau dulu zaman Pak SBY itu ada Wikileaks gitu ya, itu pembicaraan telepon Presiden saja bisa dengan Perdana Menteri Australia tersebar,” ujar Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu (14/9).
ADVERTISEMENT
Menurut Mahfud tindakan Bjorka saat ini belum mengancam kebocoran data rahasia negara. Menurutnya, hanya data umum yang saat ini dibocorkan oleh Bjorka.
Bjorka Masih Diburu Polri
Meskipun sosok Bjorka diklaim sudah teridentifikasi, namun Polri masih menyelidiki keberadaannya. Hal ini disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Dedi tak menerangkan sudah sejauh mana perburuan yang dilakukan Polri terkait Bjorka.
"Tim gabungan masih bekerja. Nunggu updatenya dari Dir Siber juga," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (14/9).