Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tito Beri 6 Arahan pada Kepala Daerah agar Mudik dan Lebaran 2023 Terkendali
10 April 2023 10:22 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Mendagri Tito Karnavian memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah dalam rangka meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023.
ADVERTISEMENT
Tirto mengatakan, pemerintah telah menggelar rapat koordinasi di Mabes Polri pada Kamis (6/4).
"Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemda, ya. Pertama, Kemendagri akan terbitkan surat edaran kepada kepala daerah untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik lebaran," kata Tito dalam arahannya di rakor pengendalian inflasi secara daring, Senin (10/4).
Rakor itu dihadiri oleh penjabat kepala daerah, bupati hingga wali kota. Termasuk pejabat dari BPS, Kementan hingga Satgas Pangan.
Eks Kapolri itu menuturkan, ada enam hal yang harus menjadi perhatian Pemda selama Hari Raya Idul Fitri.
Berikut 6 arahan dari Tito:
Terkait posko, Tito menyarankan posko pemda agar bisa gabung dengan posko Forkopimda, TNI-Polri dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
"Dirikan posko bersama, gabungan di stasiun, terminal, titik rawan macet, rest area dan lain-lain," kata Tito.
Tito menuturkan, beberapa kepala daerah bisa berinisiatif mengambil simpati publik terutama simpati masyarakat seperti membiayai mudik bersama.
"Dari DKI misalnya, bisa memberi dukungan mudik bersama ke beberapa daerah atau daerah-daerah yang menjadi tujuan masyarakat yakni Jateng, Jabar, Jatim, Lampung," kata Tito.
"Pak Gubernur, Bupati, Wali Kota bisa mengambil inisiatif untuk membuat mudik bersama terutama dari daerah akan pulang, yaitu daerah DKI dan sekitarnya dibuat mudik bersama menggunakan kendaraan besar sehingga tidak banyak menggunakan kendaraan sepeda motor yang bisa memicu kemacetan," kata Tito.
Tito juga meminta Pemda agar selalu siap siaga, termasuk di dalamnya Damkar, Satpol PP, dan Dinas Kebersihan.
ADVERTISEMENT
Jangan Seperti Kasus Itaewon
Sementara mengenai pengaturan di tempat wisata, Tito meminta kebun binatang, pantai, taman kota dan tempat berkumpul lainnya menjadi fokus utama.
"Ini terutama pantai, hampir tiap tahun yang daerahnya ombak besar itu yang meninggal karena terseret ombak. Kemudian untuk tempat kerumunan wisata, tolong diatur betul kerja sama dengan pengelola dan Polri-TNI dan lain-lain supaya jangan terjadi desak-desakan dorong-dorongan seperti kasus di Korea di Itaewon," ucap Tito.
Tragedi Itaewon di Seoul, Korea Selatan, terjadi pada Sabtu (29/10/2022). Ribuan orang berdesakan untuk merayakan malam Halloween. Sedikitnya sebanyak 156 orang tewas karena tak bisa bernapas.
Pasar Tumpah
Tito ini juga menyoroti pengaturan pasar tumpah. Tito meminta agar tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas.
"Ini beberapa daerah di Jabar, Jateng, pasar tumpah jangan sampai mengganggu arus lalin sehingga perlu diatur termasuk itu andong-andong yang menggunakan kuda, itu juga banyak yang numpuk mangkal cari penumpang sehingga macet," ucap Tito.
ADVERTISEMENT
Pemda juga diminta mulai meningkatkan pengamanan lingkungan terutama menjaga rumah kosong yang ditinggal mudik. "Libatkan RT/RW dengan PAM Swakarasa ini perlu diberikan terutama di kota-kota yang akan ditinggal masyarakatnya DKI, Bandung, Surabaya, kota besar biasanya," tutur Tito.
Terakhir, Tito meminta Pemda siaga antisipasi bencana karena sekarang musim hujan sehingga rawan banjir dan longsor.
"Bisa terjadi juga bencana nonalam. Nonalam ini mulai dari wabah penyakit, sampai dengan gangguan kriminalitas, terorisme dan lain-lain," kata Tito.
"Khusus angkutan laut, yakinkan betul sediakan pelampung buat penumpang, hampir tiap tahun selalu ada kejadian. Ini terutama pelabuhan kecil, kapal kecil ini lebaran angkut penumpang sampai ke atapnya sehingga begitu ombak besar oleng, pelampung tidak ada, tenggelam, wafat," tutup Tito.
ADVERTISEMENT