Tito Ingin Lulusan IPDN Lanjut S2 di Negara yang Tingkat Korupsinya Rendah

5 April 2022 16:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pelantikan 1.608 Muda Praja IPDN Angkatan XXX tahun 2019. Foto: Dok. Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pelantikan 1.608 Muda Praja IPDN Angkatan XXX tahun 2019. Foto: Dok. Kemendagri
ADVERTISEMENT
Mendagri Tito Karnavian ingin lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) melanjutkan S2 di luar negeri. Tito mengatakan lulusan IPDN diharapkan menempuh S2 di negara dengan tingkat korupsi rendah seperti Inggris, Korea, hingga Jepang.
ADVERTISEMENT
"Mohon dukungan dari Bapak/Ibu sekalian, seat untuk mendapatkan setelah selesai 1-2 tahun di IPDN mereka bisa S2 di luar negeri di negara yang kita anggap tingkat korupsinya rendah seperti Inggris, Australia, Korea, Jepang, Singapura," kata Tito dalam rapat kerja bersama komisi II DPR, Selasa (5/4).
Tito berpandangan jika terdapat 200 orang lulusan IPDN yang menempuh S2 selama 10 tahun, maka Indonesia akan memiliki 200 orang dengan pikiran yang mampu menjadi agen perubahan di lingkungan ASN.
"Sehingga kalau bisa kirim ratusan 200 orang setahun dalam 10 tahun ke depan, kita dapatkan 2000 orang yang memiliki mindset diceburkan di tempat yang korupsinya rendah, dia dapat pengetahuan dan transfer budaya, dan mereka jadi agen perubahan untuk semua ASN," kata dia.
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat konferensi pers dan pemberian arahan mengenai hasil Sero Survei Nasional dan Percepatan Vaksinasi bagi Lansia kepada Gubernur seluruh Indonesia di Gedung C Kemendagri, Jakarta, Jumat (18/3/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Tapi kalau gelombangnya kecil enggak banyak manfaatnya dan kuncinya adalah IPDN. Kita harapkan gelombang ini jadi gelombang agen perubahan di masa mendatang. Ini yang sampai sekarang kami kejar terus," lanjutnya.
Selain itu, eks Kapolri ini juga berharap IPDN dapat mengubah cara belajar, tak hanya melalui kurikulum yang ada. Ia meminta rektor IPDN dapat mengundang para praktisi.
"Satu hal yang penting untuk IPDN adalah mengubah mindset tidak hanya kurikulum yang itu-itu saja, dosen itu-itu saja, kami meminta kepada rektor IPDN untuk mengundang para praktisi," kata dia.
Tito juga berharap IPDN mengundang para menteri hingga gubernur yang dinilai bersih dari korupsi untuk memberikan ilmu bagi mahasiswa di IPDN.
"Jadi menteri, gubernur, bupati, walkot yang dianggap sukses misal dalam kebersihan, menata kota untuk jadi pembicara sehingga mendapatkan pengetahuan real," tandas Tito.
ADVERTISEMENT