Tito Minta Warga Tak Panik: Fatalitas Corona Tak Berbahaya, Jangan Jadi Momok
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendagri Tito Karnavian mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi pandemi virus corona . Sebab menurutnya, tingkat fatalitas atau kematian virus ini tak berbahaya atau tinggi.
ADVERTISEMENT
“Prinsip saya kira masyarakat tidak perlu panik, coronavirus disease itu bukan penyakit yang Prevalensi fatalitas atau mematikannya sangat berbahaya sekali. Jadi jangan jadi momok,” ungkap Tito Karnavian usai bertemu Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/3).
Tito merujuk catatan kasus virus corona di dunia yang menunjukkan lebih banyak pasien yang sembuh daripada yang meninggal. Saat ini, virus corona menginfeksi lebih dari 182 ribu orang di seluruh dunia, 79 ribu pasien telah sembuh dan sekitar 7.154 orang meninggal.
Menurut Tito, masyarakat bisa menjaga diri dari potensi terinfeksi virus corona dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk itu diperlukan pola hidup sehat, makanan seimbang, dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Ini bisa diatasi dengan mencegah penularan dan memperkuat daya tahan tubuh. Olahraga, terpapar sinar ultraviolet juga bagus, sinar matahari, memperkuat daya tahan tubuh, makan makanan sehat, cuci tangan,” katanya.
Tito menegaskan, pemerintah serius dalam menangani, terutama mencegah penularan virus corona. Namun ia mewanti-wanti masyarakat untuk tetap tenang dan terus meningkatkan kewaspadaan.
Menurutnya, kepanikan berpotensi memunculkan dampak yang lebih luas. Salah satunya, stabilitas perekonomian Indonesia.
“Kita tak ingin kemudian isu yang muncul ke publik buat publik jadi panik sehingga akhirnya muncul dampak lain selain masalah penyakit itu sendiri. Termasuk ke masalah ekonomi dan lain-lain,” pungkasnya.
Pasien positif virus corona di Indonesia saat ini berjumlah 134 orang. Lima orang di antaranya meninggal dunia dan sembilan pasien telah sembuh.
ADVERTISEMENT
Satu pasien positif virus corona merupakan Menhub Budi Karya Sumadi. Ia merupakan pasien kasus 76 yang sempat mengalami sesak napas. Saat ini, ia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.