Tito Sindir Wali Kota Depok Pakai Masker N95: Sebaiknya untuk Tenaga Medis

13 Agustus 2020 13:35 WIB
Mendagri Tito Karnavian di Kemendagri. Foto: Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tito Karnavian di Kemendagri. Foto: Kemendagri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendagri Tito Karnavian menghadiri launching 'Gerakan 2 Juta Masker' di Depok. Dalam pemaparannya, ia sempat menyinggung Wali Kota Depok Mohammad Idris yang menggunakan masker N95.
ADVERTISEMENT
"Penerapan utama adalah masker, jelas, harus. Masker ini ada macem-macem yang dipakai Pak Wali adalah masker N95 bisa menahan 95 persen partikel yang masuk ke pernapasan," kata Tito di Depok, Kamis (13/8).
Launching gerakan 2 Juta Masker di Depok oleh Menteri Dalam Negeri. Foto: Istimewa
Menurut Tito, warga biasa sebaiknya tidak menggunakan masker tersebut. Sebab, masker N95 diperuntukkan khusus bagi tenaga medis, yang lebih berisiko terpapar corona.
"Saran dari beberapa ahli, karena kadang-kadang terbatas jumlahnya ini, sebaiknya digunakan oleh tenaga medis yang berhubungan langsung dengan pasien positif," ungkap Tito.
Masker N95 yang dijual di toko online. Foto: Dok. Istimewa
Tito kemudian menjelaskan masker jenis kedua yakni surgical mask. Ia menyebut daya lindungnya maksimal hanya 60 persen.
"Surgical yang dipakai Pak Dirjen Otda itu menahan 50-60 persen. kelemahannya sekali pakai. Enggak bisa dicuci, N95 juga. Sehingga untuk masyarakat kita kampanyekan gunakan masker kain," jelas mantan Kapolri itu.
ADVERTISEMENT
Masker kain ini, memang tidak sebaik masker N95 secara perlindungan. Namun menurut Tito memakai masker kain juga bisa menghalau potensi penularan.
"Beberapa kali saya ulang-ulang dokter dan ketua pakar kesehatan gugus tugas Korsel, ditanya, bagaimana dengan masker kain. Kalau masker kain itu jauh lebih baik daripada enggak pakai masker," tutur dia.
"Jadi untuk umum gunakan masker kain karena bisa dicuci ulang," tutupnya.