Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
TKN Antisipasi Bentrok Pendukung dengan 01 pada Kampanye Akbar 10 Februari
8 Februari 2024 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran , Nusron Wahid, mengaku telah melakukan sejumlah langkah pencegahan untuk mengantisipasi adanya bentrok antarpendukung pada kampanye akbar 10 Februari nanti.
ADVERTISEMENT
Seperti dijadwalkan, kampanye akbar dua paslon — Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin — akan berlangsung di hari yang sama di Jakarta. Prabowo-Gibran di Gelora Bung Karno, sementara pasangan AMIN di Jakarta Internasional Stadium (JIS).
“Satu sisi sudah menggunakan preventif … soal masalah itu. Preventifnya tentu dengan imbauan-imbauan untuk saling menghargai teman-teman kalau manakala bersinggungan dan bertemu di tengah jalan terhadap pendukung yang lain,” kata Nusron dalam keterangan persnya, Kamis (8/2).
Selain imbauan, pencegahan dilakukan juga lewat perencanaan dari penyelenggara Pemilu. Di antaranya penentuan waktu yang berbeda. AMIN dilangsungkan pada pagi hari, dan Prabowo-Gibran sorenya.
Batasan-batasan juga sudah ditentukan. Massa Prabowo-Gibran tidak dibolehkan parkir di sekitar Kemayoran, pun sebaliknya. Ini dilakukan agar tak ada pertemuan dan menghindari bentrokan antar pendukung.
ADVERTISEMENT
Kendati sudah dilakukan berbagai pencegahan, tapi Nusron mengaku tak bisa menjamin bila ada bentrokan atau semacamnya di luar jangkauan masing-masing tim. Lebih lagi, dua paslon masing-masing belum bisa memastikan berapa jumlah massa yang bakal hadir.
“Ini hal teknis sudah kita antisipasi. Tapi sekali lagi, mohon maaf, namanya juga manusia, di sebelah sana juga tidak bisa memperkirakan berapa yang akan datang. Sebelah sini juga tidak bisa memperkirakan animo yang datang,” kata Nusron.
“Kalau bertemu di tengah jalan, kita tidak bisa mencegah. Tidak bisa mengantisipasi, hanya yang kita bisa adalah imbauan moral tolong kita berdewasa, berbeda ekspresi dan berbeda itu biasa,” pungkasnya.