TKN: Pelaku yang Ancam Tembak Anies Bukan Bagian Kami, Silakan Polri Usut

13 Januari 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penebar ancaman penembakan Capres 01 Anies Baswedan ditangkap di Jember. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penebar ancaman penembakan Capres 01 Anies Baswedan ditangkap di Jember. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
TKN Prabowo-Gibran menyampaikan keterangan terkait ditangkapnya pelaku yang mengancam akan menembak capres 01 Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Terduga pelaku yang berinisial AWK (23) ditangkap di Jember, Jawa Timur, pada Sabtu (13/1) pagi. Ia mengancam akan menembak Anies dalam komentarnya di akun TikTok @calonistri71600.
Tangkapan layar profil TikTok @calonistri71600. Foto: Dok. Istimewa
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, mengatakan setelah dilakukan penelusuran, dipastikan AWK bukan bagian dari TKN.
"Kami sudah cek akun ini tidak terafiliasi dengan kami, bukan bagian dari kami," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta.
"Kami serukan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial, perbedaan sebesar apa pun jangan dijadikan alasan untuk meluapkan emosi yang akhirnya kontraproduktif," tambah dia.
TKN Prabowo-Gibran menggelar konferensi pers terkait outlook dugaan kecurangan dan indikasi upaya penggagalan pemilu 2024 bersama Tim Advokasi TKN di Media Center Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/1). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Politikus Gerindra ini menyebut, H-30 jelang 14 Februari atau hari pencoblosan, suasana akan semakin rawan. Ia menyerukan seluruh relawan Prabowo-Gibran agar tenang.
"Oleh sebab itu, hati-hati sekali kalau ada pendukung Pak Prabowo yang ingin mendukung, sampaikan dengan cara santun, elegan dan lebih baik kita fokus sebar gagasan, visi-misi program Pak Prabowo," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, TKN mempersilakan kepada Polri untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Kami hormati kepolisian silakan diusut, dijalankan proses hukum secara berkeadilan. Kami akan terus pantau perkara ini," kata Habiburokhman.