Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Dua survei elektabilitas capres-cawapres yang digelar hari ini (LSI Denny JA dan Indo Barometer), menunjukkan masih ada selisih yang lumayan antara Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi, di atas 15 persen.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hasil survei tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arya Sinulingga, menyatakan dengan waktu pencoblosan tinggal 2 minggu lagi, sulit bagi Prabowo-Sandi mengejar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.
“Hasilnya terlihat bedanya sampai 15 persen sampai 22-23 persen ya. Jadi waktu tinggal 2 minggu lagi sudah tidak mungkin dikejar,” ucap Arya saat dihubungi, Selasa (2/4).
Arya menuding tim Prabowo-Sandi sudah menyadari sulitnya mengejar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf, sehingga mereka justru berusaha mendelegitimasi pemilu soal potensi kecurangan.
“Makannya kita tidak heran ada usaha-usaha untuk mendelegitimasi pemilu atau ada usaha-usaha untuk mengatakan pemilu bakal curang, ataupun langkah-langkah lain. Ini kan gaya-gaya yang dibuat karena tahu kekalahan di depan mata,” tudingnya.
Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer menunjukan keunggulan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin atas Prabowo-Sandi. Angkanya 50.8 persen melawan 32.0 persen, sisanya belum menentukan pilihan
ADVERTISEMENT
Sementara dari temuan LSI Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin diperkirakan unggul di angka 56,8 persen hingga 63,2 persen. Sementara Prabowo-Sandi berada di kisaran 36,8 hingga 43,2 persen. Kedua data ini tak berbeda jauh dengan survei-survei sebelumnya sejak Januari 2019.