TKN soal Pengerahan Kepala Daerah di Film Dirty Vote: Tak Masuk Akal

11 Februari 2024 17:48 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TKN Prabowo-Gibran menanggapi film Dirty Vote, film dokumenter yang mengungkap desain kecurangan Pemilu 2024. Salah satu yang disorot ialah pernyataan Feri Amsari terkait penunjukan Penjabat (Pj) Kepala Daerah untuk memenangkan salah satu paslon.
ADVERTISEMENT
Feri Amsari mengaitkan penunjukan 20 Pj Gubernur dengan jumlah DPT yang ekuivalen lebih dari setengah jumlah suara di seluruh Indonesia. Menurut Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, narasi itu tidak ilmiah dan tidak masuk akal.
"Narasi ini sangat tak ilmiah, ya, dan sangat tak masuk akal. Susah sekali kita mencernanya," ujar Habiburokhman saat konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Minggu (11/2).
"Bagaimana bisa seorang Pj Kepala Daerah memastikan seluruh pemilih daerah yang dipimpinnya untuk memilih sesuai yang dikehendaki oleh orang yang menunjuknya sebagai kepala daerah, logikanya gimana?" kata Habiburokhman.
Pengamat Feri Amsari. Foto: Antara
Ia pun juga turut mempertanyakan argumentasi dan cara berpikir Feri Amsari dalam film tersebut.
"Itu, kan, benar-benar narasi yang sangat spekulatif yang lemah secara argumen, makanya jauh dari yang namanya ilmiah," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Saya meragukan ini dia doktor, bukan? Memang doktor, ya, dia? Oh, belum. Jadi, ilmunya belum sampai ke tingkat yang filosofis, jadi cara berpikirnya ya sangat patut dipertanyakan," pungkasnya.