Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
TKN soal Prabowo Dinilai Emosian saat Debat: Bukan Emosi, Menguasai Panggung
13 Desember 2023 13:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, sempat berdebat dengan capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Momen ini berlangsung saat debat perdana di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12) malam.
ADVERTISEMENT
Debat panas ini pun mendapatkan perhatian karena respons Prabowo dinilai emosi.
Menanggapi hal itu, Wakil Komandan Tim Bravo (Komunikasi) TKN Prabowo-Gibran, Cheryl Tanzil, mengatakan respons Prabowo bukanlah emosi, melainkan bentuk penguasaan panggung saat debat.
"Bukan terlihat emosi. Pak Prabowo terlihat menguasai panggung," kata Cheryl kepada wartawan, Rabu (13/13).
Bahkan, Cheryl menilai Prabowo banyak memegang 'kuncian' dari Anies Baswedan. Hal itu salah satunya terlihat saat Prabowo menyinggung Anies menjadi Gubernur DKI.
"Beliau banyak memegang kuncian Pak Anies karena dulu beliaulah yang mengusung sampai Anies bisa jadi Gubernur" ucapnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan terlibat sejumlah debat panas dengan Prabowo Subianto. Mulai dari urusan Papua hingga demokrasi. Dalam debat, bahkan Prabowo menyinggung soal Pilkada DKI.
ADVERTISEMENT
Dimulai ketika Anies menyampaikan situasi demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya, rakyat tidak percaya demokrasi Indonesia berjalan dengan semestinya.
Anies menyebut, kini kebebasan berbicara memprihatinkan, oposisi tidak ada dan Pemilu 2024 dikhawatirkan tidak berjalan netral.
"Kebebasan berbicara terganggu, oposisi minim ujiannya. Besok-besok Pemilu bisa netral menjadi persoalan," kata Anies.
"Demokrasi kita besar dibanding sekadar parpol," tambah dia.
Kemudian, Prabowo menilai pernyataan Anies soal demokrasi Indonesia buruk, berlebihan.
"Anies berlebihan mengeluhkan demokrasi, ingat Anies dipilih menjadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa," kata Prabowo.
"Saya yang mengusung bapak, kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi gubernur!" kata Prabowo.