Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, keberatan jika Metro TV menjadi tuan rumah penyiaran debat keempat Pilpres 2019. Merespons pernyataan koordinator juru bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak itu, kubu Jokowi tertawa.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, mengatakan, selama ini pihaknya tak pernah khawatir dengan berbagai media televisi yang dianggap merugikan Jokowi - Ma'ruf.
"Ha..ha.., kenapa? Takut (Metro TV jadi tuan rumah debat)? Kami saja tidak pernah takut hadir di TV-TV yang kami anggap kerap merugikan kami. Tapi kami tetap berani datang, karena kami punya data dan fakta," kata politikus NasDem itu kepada kumparan, Jumat (22/3).
Sementara itu, juru bicara Milenial TKN, Garda Maharsi, yang juga kerap mewakili TKN dalam rapat-rapat bersama KPU, mengatakan, kekhawatiran Dahnil itu karena tak pernah mengikuti rapat bersama KPU terkait persiapan penyelenggaraan debat.
"Bang Dahnil senior kita, makanya datang rapat. BPN yang datang rapat sering ganti-ganti, tidak pernah utuh dalam satu kesepahaman," kata Garda saat dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
Garda menyarankan sebaiknya Dahnil rajin datang dalam rapat bersama KPU. Sehingga dapat ikut membahas persiapan penyelenggaraan debat dengan cara musyawarah mufakat.
"Ada baiknya kalau rapat datang, sampaikan semuanya secara terbuka untuk dimusyawarahkan," ujar politikus PDIP itu.
Menurut Garda, sejak awal BPN telah setuju dengan penunjukan sejumlah media televisi sebagai tuan rumah penyiaran debat. Ia pun meminta Dahnil agar tak asal mengkritik secara tiba-tiba di tengah jalan.
"Sudah beberapa kali Dahnil tidak tahu duduk perkara tetapi asal cuap-cuap di media biar dapat sensasi. Dulu pembagian TV pool BPN sudah oke-oke, kok sekarang mau bikin keributan lagi," imbuhnya.
Dahnil telah menyurati KPU terkait keberatannya atas penunjukan Metro TV sebagai tuan rumah penyiaran debat keempat pada 30 maret mendatang. Surat tersebut diberikan ke KPU sejak 4 Maret lalu. Namun, kata dia, hingga saat ini belum mendapatkan respons dari KPU.
ADVERTISEMENT
"Sudah dilayangkan sejak 4 Maret, sampai detik ini belum ada jawaban resmi," kata Dahnil, saat dihubungi, Kamis (21/3).
Dalam akun twitternya, Dahnil mengatakan, surat keberatan yang dilayangkan BPN didasari atas surat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menganggap Metro TV memiliki potensi pelanggaran keadilan dalam menayangkan kedua pasangan calon.
Sementara itu, KPU telah menerima surat dari Dahnil, namun belum ditindaklanjuti. Komisioner KPU Hasyim Asyari, mengaku akan segera membahas terkait masalah ini.
"Suratnya sudah ada, nanti kita bahas itu," kata Hasyim