TKN Tolak Debat Digelar oleh MNC Grup, KPU: Bagi Peran Masing-masing

2 Januari 2024 22:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota KPU August Mellaz saat memberikan keterangan pers terkait Debat Calon Wakil Presiden untuk Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota KPU August Mellaz saat memberikan keterangan pers terkait Debat Calon Wakil Presiden untuk Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota KPU August Mellaz menanggapi persoalan jelang debat ketiga yang akan dihelat pada Minggu (7/1). Ia menyebut semua pihak penyiar yang ditentukan oleh KPU sudah membahas peran masing-masing dalam pelaksanaan debat.
ADVERTISEMENT
“Semua media penyelenggara yang kami undang untuk menyiarkan pelaksanaan debat, baik satu, dua, tiga, empat, dan lima duduk satu meja membahas persoalan ini bersama-sama dan membagi peran masing-masing,” kata Mellaz kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (2/1).
Terkait kepastian tempat, moderator, dan panelis akan ditentukan setelah rapat dengan media penyelenggara besok, Rabu (3/1).
“Besok disampaikan lengkapnya. Jadi termasuk tema, lokasi, kemudian panelis itu besok,” tuturnya.
Mellaz menyebut rapat yang dilakukan besok sekaligus membahas terkait detail teknis, layout panggung debat. Ia mengatakan debat selanjutnya tidak akan mengalami banyak perubahan.
“Tempatnya sudah definitif, kemudian layout-nya teoritis tidak akan banyak mengalami perubahan,” tuturnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat diwawancarai dalam program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya, Wakil Komandan Bravo (komunikasi) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah, menyebut penyelenggaraan debat yang ditampilkan oleh media berafiliasi kepada parpol atau paslon tertentu itu akan merugikan rasa keadilan peserta lainnya dan akan menimbulkan konflik kepentingan.
ADVERTISEMENT
“Saya sendiri sudah mengingatkan terkait adanya conflict of interest dari industri media di Indonesia yang dikuasai oleh partai politik baik secara langsung atau pun tidak langsung,” kata Fahri saat dihubungi, Minggu (31/12).
“Jadi kalau pasangan 02 merasa bahwa ada hal yang ganjil di dalam penyelenggaraan nanti yang dikuasai oleh satu konglomerasi satu media,” ujar dia.