TNI AD Tegaskan Kapal Kodam Jaya yang Karam Tidak Kelebihan Muatan

21 Maret 2018 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal motor cepat (KMC) Komando. (Foto: Dok. KOREM 152/BBL)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal motor cepat (KMC) Komando. (Foto: Dok. KOREM 152/BBL)
ADVERTISEMENT
Tenggelamnya Kapal Motor Cepat (KMC) Komand milik Kodam Jaya di perairan Kepulauan Seribu pada Senin (12/3) lalu, menambah panjang daftar alutsista TNI AD yang mengalami kecelakaan. Spekulasi yang bermunculan menyebut kapal itu tenggelam karena kelebihan muatan.
ADVERTISEMENT
Namun Aspam TNI AD, Mayjen Muhammad Nur Rahmad, membantah hal tersebut. Berdasar hasil investigasi, KMC Nomor 1605 tersebut tidak kelebihan muatan, meski membawa 50 orang personel dalam rangka Bakti Sosial di Pulau Pramuka.
“Ada polemik keleibihan muatan, kapal tersebut bobot 21 ton, kapasitas maksimum 28 ton,” ujar Muhammad saat konferensi pers terkait hasil investigasi kasus kecelakaan Alutista TNI AD, di gedung Kartika Media Centre, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (21/3).
Muhammad meyakinkan hal tersebut dengan mencotohkan kapal KMC lainnya yang juga turut ikut dalam pelayaran di hari itu. “Dibuktikan, kapal satunya (KMC AD 0415) kuat, untuk menampung korban dari KMC AD 1605,” ucap Muhammad.
Hasil investigasi itu juga menyebut sejauh ini setidaknya ada 2 penyebab utama tenggelamnya kapal itu, yakni kebocoran pipa strainer atau fungsi sedot air laut dan tingginya ombak saat itu. Penyebab lainnya masih belum diinformasikan.
ADVERTISEMENT
“Hasil investigasi sepenuhnya baru bisa kami sampaikan setelah kapal berhasil diangkat ke permukaan,” tutup Muhammad.
Konpers Hasil investigasi Tank M113 dan KMC (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Hasil investigasi Tank M113 dan KMC (Foto: Reki Febrian/kumparan)
KMC AD 1605 membawa prajurit yang sedang menyiapkan acara Bakti Sosial di Pulau Pramuka dalam rangka merayakan Ulang Tahun Persatuan Istri Prajurit (Persit). Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Mulyono sebelumnya menegaskan, tenggelamnya kapal tersebut merupakan musibah semata yang tak diduga.
Mulyono mengimbau publik tak menyimpulkan insiden tenggelamnya kapal sebagai cerminan buruknya alutsista milik TNI AD. Meski demikian, ia menyebut pihaknya akan tetap menerima kritik dari siapa pun terkait peristiwa itu.