TNI AU: Super Tucano Kemungkinan Tak Tabrakan di Udara

17 November 2023 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat TNI AU jatuh di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat TNI AU jatuh di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
TNI AU masih menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur. Dari pemeriksaan awal, TNI AU menduga pesawat tidak tabrakan di udara sebelum jatuh.
ADVERTISEMENT
"Menurut pengamatan saya dua ELT [Emergency Locator Transmitter]-nya menyala dengan waktu yang tidak bersamaan," kata Kadispen TNI AU Marsma Agung Sasongkoaji di Apron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (17/11).
Kadispen TNI AU, Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, saat konferensi pers di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, terkait dua pesawat TNI AU yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, muncul kesaksian warga bahwa pesawat sebelum jatuh mengalami senggolan.
Lebih lanjut Agung mengatakan, bila terjadi tabrakan di udara, suasana akan sangat ramai di udara. Sedangkan, dua pesawat Super Tucano yang selamat tidak menemukan keributan apa pun. Hanya menangkap sinyal ELT.
Untuk itu, Agung masih menunggu hasil investigasi mendalam dari tim teknis TNI AU. Salah satu data diambil dari Flight Data Recorder (FRD) dari kedua pesawat yang kini sudah berada di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
"Tapi saya tidak bisa mengambil kesimpulan dan pasti karena data flight recorder yang dua, kan, masih belum bisa dibuka," ucap dia.
Anggota keluarga membawa foto Kolonel Pnb Subhan saat pemakaman jenazah tiga kru pesawat Super Tucano di Taman Makam Pahlawan (TMP) Untung Suropati, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO
Kecelakaan pesawat ini membuat 4 awak pesawat TNI AU gugur. Mereka juga diberi kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi. Mereka ialah:
ADVERTISEMENT
- Kolonel PnB Subhan menjadi Marsma TNI (Anumerta) Subhan
- Kolonel Adm Widiono menjadi Marsma TNI (Anumerta) Widiono
- Letkol PnB Sandhra Gunawan menjadi Kolonel (Anumerta) Sandhra Gunawan
- Mayor PnB Yuda A. Seta menjadi Letkol (Anumerta) Yuda A. Seta