TNI Bentuk Tim Investigasi Bentrok Prajurit dan Polisi di Kupang

21 April 2023 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono. Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono. Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Mabes TNI mengirimkan tim investigasi untuk usut kasus bentrok oknum prajurit TNI dan polisi di Kupang pada Rabu (19/4) malam.
ADVERTISEMENT
"Sesuai dengan visi Bapak Panglima TNI, menyampaikan adanya ketegasan beliau untuk mencegah terjadinya arogansi yang dilakukan oleh oknum TNI. Segala daya upaya akan dilakukan untuk mencegah terjadinya arogansi ataupun sikap-sikap yang menyakiti hati rakyat. Kedua, optimalisasi dalam sinergitas antara TNI dan Polri," ungkap Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius, Jumat (21/4).
Sementara itu, Danpuspom TNI Laksamana Muda Edwin mengatakan, pihaknya menyesali adanya peristiwa ini dan akan dijadikan pembelajaran ke depannya.
"Pada saat ini juga kita dari Puspom TNI mengirim tim investigasi dan penyelidikan untuk meyakinkan penyebab sebenarnya," tutur Edwin.
"Kejadian ini merupakan satu hal yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Memang kejadian ini sangat kita sesalkan dan ini sudah pertentangan dengan apa yang disampaikan panglima TNI," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Edwin menyatakan, Panglima TNI juga sudah menginstruksikan agar prajurit yang terlibat diberikan tindakan tegas.
"Panglima TNI sudah menginstruksikan kepada kami pospam TNI dan puspom angkatan khususnya angkatan darat untuk kita melaksanakan tindakan tegas bagi para oknum-oknum prajurit yang terlibat dalam kerusuhan ini," sambungnya.
Mobil polisi yang terbakar dievakuasi saat kerusuhan di Kupang. Foto: Dok. Istimewa

Saling Ejek di Pertandingan Futsal

Bentrok ini dipicu saling ejek saat pertandingan futsal yang berlangsung di GOR Oepoi, Rabu (19/4) malam.
"Kejadian ini berawal dari kegiatan kejuaraan futsal yang diselenggarakan dalam rangka the marching cup ke-2 pada malam itu, masuk 2 tim ke final yaitu tim ranaka polda NTT dan tim P dan K Kabupaten Soe," kata Edwin saat jumpa pers di Mabes TNI di Jakarta Timur, Jumat (21/4).
ADVERTISEMENT
Edwin mengatakan, situasi memang sudah memanas saat pertandingan masih berjalan. Kemudian saat tim ranaka polda NTT tertinggal, ada salah satu suporter yang turun ke lapangan.
"Sekitar jam 21.00 WIB pertandingan berlangsung, dan kedudukan 4-4 di sini mulai situasi memanas, semangat yang diberikan oleh suporter kepada timnya kemudian saling ejek. Kemudian, terjadi gol tambahan kedudukan 5-4 untuk Kabupaten Soe," kata dia.
"Inilah awal terjadinya kerusuhan, pada waktu gol ke 5 Kabupaten Soe salah satu suporter dari tim ranaka itu turun ke lapangan dari tribun dengan meloncat," sambungnya.