TNI Investigasi Kecelakaan Meriam yang Tewaskan 4 Orang

17 Mei 2017 21:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pasukan TNI saat operasi pembebasan sandera (Foto: Yusran Uccang/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan TNI saat operasi pembebasan sandera (Foto: Yusran Uccang/Antara Foto)
TNI melakukan investigasi kecelakaan meledaknya meriam di Natuna, Kepri. Kecelakaan itu menyebabkan tewasnya 4 orang anggota TNI.
ADVERTISEMENT
"Insiden tersebut terjadi dalam latihan pendahuluan PPRC TNI yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Mei 2017 pukul 11.21 WIB," kata Kadispen TNI AD Brigjen Alfret Denny Tuejeh dalam keterangannya yang diterima kumparan (kumparan.com), Rabu (17/5).
Denny menerangkan, insiden itu terjadi ketika salah satu pucuk Meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K yang sedang melakukan penembakan mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi.
ADVERTISEMENT
"Sehingga tidak dapat dikendalikan dan mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan 8 prajurit lainya mengalami luka-luka karena terkena tembakan. Saat ini para korban sedang dievakuasi ke rumah sakit terdekat," tutur dia.
"Saat ini pihak TNI sedang melakukan envestigasi mendalam tentang kejadian tersebut," tambahnya lagi.
Latihan PPRC puncaknya rencananya akan dilaksanakan Jumat, 19 Mei mendatang. Berikut nama korban tewas dan luka.
1. Meninggal dunia 4 personel
a. Kapt Arh Heru Bayu
b. Praka Edy
c. Pratu Marwan
d. Pratu Ibnu
2. Dievakuasi ke RST Pontianak 4 orang
a. Serda Alfredo Siahaan
b. Sertu Blego
c. Prada Wahyu Danar
d. Pratu Bayu Agung
3. Anggota yang dirawat
a. Pratu Ridai
ADVERTISEMENT
b. Partu Didik
c. Praka Edi Sugianto
d. Pelda Dawid (Puspen TNI).