TNI soal Usulan Indonesia Bentuk Angkatan Siber: Harus Dikaji Secara Ilmiah

10 Agustus 2023 6:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono dalam konferensi pers di Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (16/4/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono dalam konferensi pers di Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (16/4/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto, mengusulkan Indonesia membentuk Angkatan Siber untuk melengkapi 3 matra yang ada di TNI: Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut. Usulan itu direspons Kapuspen TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono.
ADVERTISEMENT
Menurutnya pembentukan Angkatan Siber merupakan proyeksi yang ideal, tapi butuh dikaji secara ilmiah. Keberadaan Angkatan Siber juga bukan hal baru karena beberapa negara sudah memilikinya. Ia mencontohkan salah satunya Amerika Serikat yang membentuk Angkatan Sibernya pada 2010.
"Kalau saya melihat ini harus dikaji secara ilmiah, sangat ideal memang, kalau di Amerika beberapa tahun yang lalu punya USCYBERCOM (United States Cyber Command)" kata Laksda Julius di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (9/8), dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan jika Indonesia juga ingin membentuk Angkatan Siber, tentu harus memikirkan struktur organisasi dan kelembagaannya di TNI, termasuk terkait rekrutmen dan jenjang kariernya.
Tidak hanya itu, Julius menambahkan tugas, pokok, dan fungsi angkatan siber juga perlu dikaji. Sebab saat ini ada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Satuan Siber TNI, kemudian di masing-masing matra juga memiliki organisasi serupa, misalnya Pusat Sandi dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad), Satuan Siber TNI Angkatan Laut (Satsiberal), dan Satuan Siber Dinas Pengamanan dan Sandi TNI Angkatan Udara (Satsiber Dispamsanau).
ADVERTISEMENT
“Kita kalau menuju ke sana berarti berpikir mulai dari runutan SDM-nya seperti apa, tamtama, korps-nya apa, bintaranya itu apa, kemudian perwiranya terus berjenjang, kemudian pengembangan kariernya seperti apa, kemudian cyber-cyber yang ada sekarang ini mulai dari BSSN, Satsiber-nya TNI, baik di matra maupun di Mabes TNI,” kata Julius.

Usulan Membentuk Angkatan Siber

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Andi Widjajanto, dalam jumpa pers peluncuran 58 buku dalam rangka ultah ke-58 Lemhannas di Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sebelumnya Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto mengusulkan pembentukan Angkatan Siber sebagai angkatan keempat TNI. Usulan itu ia sampaikan di sela-sela acara Seminar Nasional “Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045” di Jakarta, Senin (7/8).
“Hari Jumat (11/8), saya diminta bicara tentang kemungkinan Indonesia seperti Singapura punya angkatan siber. Saya harus menawarkan roadmap-nya apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya angkatan siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara,” kata Andi.
ADVERTISEMENT
Dia mencontohkan Indonesia dapat belajar dari pengalaman Singapura yang membentuk angkatan sibernya pada Oktober 2022. Sejak dibentuk beberapa bulan lalu, angkatan siber di Singapura diperkuat oleh 3.000 prajurit per 2023.
Pemerintah Singapura, kata Andi, menargetkan menambah jumlah pasukan angkatan sibernya sampai 12.000 dalam kurun waktu 8 tahun.
"Mereka (Singapura) punya seragam (berwarna) hijau untuk Angkatan Darat, seragam putih untuk Angkatan Laut, seragam biru Angkatan Udara, dan abu-abu untuk Angkatan Digital dan Intelijen," kata Andi Widjojanto.