Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
TNI Tanggung Jawab Perbaiki Polres Tarakan Usai Penyerangan
25 Februari 2025 23:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Prajurit TNI bertanggung jawab atas insiden penyerangan yang terjadi di Polres Tarakan, pada Senin (24/2). Mereka memperbaiki fasilitas yang rusak di kantor polisi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bagian dari proses rekonsiliasi, perbaikan terhadap fasilitas Mapolres yang mengalami kerusakan telah dilakukan oleh personel Yonif 613/Rja sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri," terang Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen Rudy Rachmat Nugraha, lewat keterangan tertulisnya, Selasa (25/2).
Dalam keterangan tertulis yang diberikan pihak TNI, tercatat ada beberapa kerusakan di Polres Tarakan. Seperti kaca-kaca dan pintu di Pos Jaga serta beberapa bagian lain.
Selain bertanggung jawab, Pangdam juga mengunjungi beberapa personel Polres Tarakan yang masih dirawat di RSUD M. Yusuf S.A.
"Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian dan langkah nyata dalam membangun kembali hubungan harmonis antara kedua institusi," kata Rudy.
Tak hanya itu, Pangdam juga langsung mengumpulkan semua prajurit dari Yonif 613/Rja dan Yonif 614/RJP. Para prajurit lalu diberikan arahan soal kedisiplinan, profesionalisme dan keharmonisan dengan Polri.
ADVERTISEMENT
"Serta menjaga hubungan baik dengan seluruh aparat keamanan, termasuk Polri. Pangdam juga mengingatkan bahwa setiap tindakan yang tidak sesuai aturan akan ditindak tegas demi menjaga nama baik institusi," kata Rudy.
Situasi Aman
Rudy sebelumnya mengatakan, situasi di Tarakan tetap aman usai penyerangan tersebut. Anggota yang terlibat juga telah diperiksa.
“Kodam VI/Mulawarman menegaskan bahwa kejadian yang melibatkan beberapa anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP di Tarakan pada Senin malam, 24 Februari 2025 sekitar pukul 23.30 WITA, merupakan kesalahpahaman semata. Saat ini, situasi di Kota Tarakan tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
"Sejak kejadian, Danyonif 613/Rja sebagai satuan induk telah menggelar apel luar biasa dan melakukan pemeriksaan terhadap personel yang diduga terlibat," tambahnya.
ADVERTISEMENT