Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2

ADVERTISEMENT
Sejumlah oknum TNI anggota Yonif 614/RJP yang sedang bantuan penugasan di Tarakan menyerang Polres Tarakan pada Senin (24/2) malam. Penyerangan tersebut menyebabkan fasilitas di kantor polisi itu rusak dan lima anggota polisi terluka.
ADVERTISEMENT
Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto mengatakan insiden tersebut dipicu pengeroyokan yang dialami seorang anggota Yonif 614/RJP oleh personel Polres Tarakan. Peristiwa itu terjadi pada 22 Februari 2025.
"Pangdam VI/Mulawarman, Mayjend TNI Rudy Rachmat Nugraha, S.I.P., M.Sc. menjelaskan bahwa insiden kesalahpahaman ini berawal dari peristiwa pada Sabtu, 22 Februari 2025 terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar 5 orang personel Polres Tarakan," kata Kristiyanto dalam keterangannya, Selasa (25/2).
Peristiwa itu sebenarnya sudah dilakukan mediasi antara personel Polres Tarakan dan anggota Yonif 614/RJP. Mereka sepakat anggota Polres Tarakan yang terlibat pengeroyokan memberikan biaya pengobatan ke korban sebesar Rp 10 juta. "Namun janji tersebut tidak kunjung direalisasikan," ujar Kristiyanto.
"Sehingga pada Senin, 24 Februari 2025 sekitar pukul 23.30 WITA, sekitar 20 orang anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mapolres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota Polres yang diduga terlibat dalam insiden pengeroyokan tersebut," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kristiyanto menerangkan aksi tersebut dilakukan secara spontanitas. Penyerangan menyebabkan sejumlah kerusakan di kantor polisi tersebut.
"Dalam aksi spontanitas tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca Mapolres Tarakan," ujarnya.
Terkait peristiwa tersebut, Kristiyanto memastikan Pangdam VI/Mulawarman Mayjend TNI Rudy Rachmat Nugraha dan Kapolda Kalimantan Utara Irjen Hary Sudwijanto telah berkoordinasi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Keduanya juga akan menindak tegas oknum anggota yang terlibat dalam peristiwa pengeroyokan maupun penyerangan.
"Kedua institusi telah sepakat untuk menindak personel masing-masing yang terbukti melakukan pelanggaran, sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.
Bantu Perbaiki Kerusakan
Kristiyanto mengatakan sebagai bentuk tanggung jawab TNI melakukan perbaikan Polres Tarakan yang mengalami kerusakan. Perbaikan dilakukan oleh personel Yonif 613/Rja yang merupakan satuan induknya.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bagian dari proses rekonsiliasi, perbaikan terhadap fasilitas Mapolres yang mengalami kerusakan telah dilakukan oleh personel Yonif 613/Rja sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri," ujarnya.
"Selain itu, Pangdam VI/Mulawarman juga secara langsung mengunjungi anggota Polres Tarakan yang sedang menjalani perawatan di RSUD M. Yusuf S.A. Tarakan pada Senin, 25 Februari 2025. Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian dan langkah nyata dalam membangun kembali hubungan harmonis antara kedua institusi," tambahnya.