Toko Emas di Medan Dirampok, Polisi Amankan 3 Selongsong Peluru

26 Agustus 2021 18:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat melakukan olah TKP di Toko Emas Aulia Chan yang berada di Simpang Limun, Medan, Kamis (26/8). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat melakukan olah TKP di Toko Emas Aulia Chan yang berada di Simpang Limun, Medan, Kamis (26/8). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Komplotan perampok bersenjata api menggasak toko emas Aulia Chan di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, Kamis (26/8). Menurut keterangan saksi, Sri, yang juga pedagang di lokasi tak jauh dari toko emas itu, 5 kg dirampas perampok.
ADVERTISEMENT
Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara. Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan jumlah pelaku lebih dari 2 orang.
“(Pelaku) diduga lebih dari dari 2 orang, ada yang menggunakan sepeda motor, ada yang menggunakan senjata api,” kata Tatan Dirsan Atmaja di lokasi kejadian.
Saat beraksi, kata Tatan, para perampok sempat menembakkan senjatanya. Tatan belum menjelaskan jenis senjata api yang digunakan para pelaku.
“Ada letusan, ada tiga selongsong (peluru) kita amankan,’’ ujarnya.
Tatan juga menjelaskan satu orang penjaga toko perhiasan terluka. Namun, dia tidak merinci penyebab luka tersebut.
“Ada satu korban (penjaga toko), tapi sedang dirawat di rumah sakit,”ujarnya.
Terkait kabar yang menyebut juru parkir jadi korban penembakan, Tatan akan mencari tahu.
ADVERTISEMENT
“Nanti kita cek, ya, karena saya masih dapat laporan masih satu, kita sampaikan berikutnya,” ujar dia.
Tatan mengatakan motif perampokan ini masih diselidiki. Termasuk, ada dugaan mengarah ke aksi terorisme.
“Sementara belum, ya, kami masih melakukan penyelidikan pengungkapan. Mudah-mudahan cepat terungkap,” katanya.
Saat ini, kata Tatan, polisi masih memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus ini.
“Personel kami sedang bertugas, bergabung dengan Polrestabes Medan. Saksi-saksi dalam pemeriksaan, kemudian kita menunggu Labfor dan Inafis," ujar Tatan.