Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Di tengah imbauan pemerintah agar masyarakat melakukan social distancing, Sentra Penjualan Sembako atau Pasar Sembako tetap ramai dikunjungi pembeli.
ADVERTISEMENT
Misalnya terlihat di sentra sembako Toko Tani Indonesia Centre (TTIc) di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu. Laporan pembaca kumparan, aktivitas di tempat ini terpantau tetap ramai didatangi pembeli pada Jumat (20/3) pagi.
Angki Laksmi, warga yang turut berbelanja di TTIc, mengatakan aktivitas di TTIc cukup ramai. Bahkan lahan parkir terpantau penuh oleh kendaraan para pembeli.
“Tadi memang penuh parkirannya. Jadi asumsi saya tuh kayak kejadian kalau hari Sabtu atau Minggu lah ya,” ungkap Laksmi kepada kumparan, Jumat (20/3).
Meski begitu, menurut Laksmi, keramaian masih terbilang biasa. Tak terlihat antrian maupun kerumunan mencolok di toko-toko sembako, kecuali toko beras dan sayur tampak cukup ramai diserbu warga.
“Cuma antrean tuh cuma toko yang jual beras tadi tuh. Beras aja sama bagian sayur itu penuh, rata-rata kan ngambil si bawang putih dan bawang merah,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Aku cuma beli bawang merah, bawang putih, terus beli tahu, beli ayam, sama ikan salmon,” ungkapnya.
Menurut Laksmi, saat ini harga-harga memang sudah naik. Namun, kenaikan masih dalam taraf normal. Terlebih TTIc berada dalam pengawasan Deptan sehingga harga bisa lebih terkontrol dibandingkan pasar-pasar besar.
“Harganya memang udah naik. Cuma kalau dibandingin kalau kita beli supermarket emang lebih murah sih. Ayam tuh ayam yang semi beku itu ya, udah dipotong, kalau yang potong empat itu Rp 25 ribu, yang potong delapan itu Rp 28 ribu,” jelasnya.
“Tadi saya beli bawang putih cuma setengah kilo itu Rp 25 ribu. Bawang merah itu kalau setengah kilo Rp 18 ribu,” katanya lagi.
Meski pandemi virus corona tengah melanda, pemandangan di TTIc saat ini masih terbilang normal, di mana sebagian pengunjung ada yang memakai masker, sebagian lagi tidak. Ada pula yang memakai sarung tangan, namun itu pun hanya beberapa orang.
ADVERTISEMENT
Menurut Laksmi, tak terlihat pula pengunjung berusaha menjaga jarak satu sama lainnya sebagaimana imbauan social distancing dari pemerintah.
“Enggak ada (jaga jarak). Di toko sayur itu tadi kita penuh-penuhan semuanya. Kalau pakai masker cukup banyak. Ada aja yang pakai, tapi yang pakai sarung tangan enggak banyak. Jarang banget yang pake sarung tangan latek itu, mungkin karena risih kan ya,” pungkasnya.