Tokoh Kanan Giorgia Meloni Nyatakan Siap Bentuk Pemerintahan Baru di Italia

21 Oktober 2022 18:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Giorgia Meloni, calon kuat PM Italia. Foto: Instagram/@giorgiameloni
zoom-in-whitePerbesar
Giorgia Meloni, calon kuat PM Italia. Foto: Instagram/@giorgiameloni
ADVERTISEMENT
Calon Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengaku telah menyatakan kesiapannya untuk menduduki posisi tersebut kepada Presiden Sergio Mattarella. Langkah ini ia ambil, meski terdapat gejolak dalam koalisi sayap kanan yang ia pimpin.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan Meloni kepada wartawan pada Jumat (21/10), dalam sebuah pertemuan singkat. “Kami siap membentuk pemerintahan secepat mungkin,” ujar Meloni, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, pemimpin partai nasionalis Brothers of Italy itu telah bertemu Mattarella dan sekutu utamanya — pemimpin Liga sayap kanan Matteo Salvini dan pendiri partai konservatif Forza Italia, Silvio Berlusconi.
Terkait pernyataan ini, Mattarella diperkirakan akan memanggil Meloni ke kantornya dalam waktu dekat untuk secara resmi memintanya menjadi perdana menteri. Kabinet baru pemerintahan Meloni kemungkinan akan dilantik pada akhir pekan.
Kubu sayap kanan telah memenangkan mayoritas suara parlemen dalam pemilu yang digelar pada 25 September lalu.
Giorgia Meloni, calon kuat PM Italia. Foto: Instagram/@giorgiameloni
Hasil pemungutan suara menunjukkan, Meloni berhasil memperoleh suara terbanyak sehingga ia berada di posisi terdepan untuk menjadi perdana menteri wanita pertama di Italia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Meloni dalam jabatan terbarunya nanti akan dihadapkan pada serangkaian tantangan politik dan ekonomi yang cukup berat — termasuk resesi, meningkatnya tagihan energi, serta dampak ekonomi dari perang Ukraina.
Sejak Rusia memulai operasi militer khususnya, Italia ikut mengirimkan berbagai bantuan kemanusiaan dan bantuan persenjataan bagi pemerintah Kiev.
Menurut laporan media, Meloni akan menyampaikan pidato pertamanya di hadapan parlemen pada pekan depan dan memenangkan suara mayoritas di kedua majelis, sebelum akhirnya secara resmi dinobatkan sebagai perdana menteri.

Tantangan dari Sesama Koalisi

Jika dibandingkan, maka situasi kerusuhan politik antara sesama parlemen di Italia dan Inggris pun serupa.
Meloni juga akan dihadapkan pada gejolak dari sesama pendukung politik sayap kanan, Berlusconi, yang berulang kali secara vokal telah mengkritik Meloni sejak pemilu digelar.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah catatan yang ia tinggalkan di parlemen pada pekan lalu, Berlusconi menulis pandangannya terhadap Meloni yang dinilai sombong, mendominasi, arogan, dan kasar.
Di sisi lain, eks perdana menteri yang baru berulang tahun ke-86 pada bulan lalu itu juga telah menggemparkan Italia.
Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi. Foto: Yara Nardi/REUTERS
Kepada majelis rendah parlemen, Berlusconi pada pekan ini kepergok bercerita bahwa ia telah berkomunikasi kembali dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam sebuah obrolan yang direkam, Berlusconi mengatakan Putin telah memberikannya kado ulang tahun berupa 20 botol vodka dan keduanya bahkan bertukar surat ‘persahabatan’.
Ia juga menyatakan kekhawatirannya terhadap pemerintah Italia yang terus memberi persenjataan ke Ukraina dan justru menyalahkan Presiden Volodymyr Zelensky atas perang yang terjadi.
Rekaman audio tersebut kemudian dipublikasikan oleh media Prancis Le Presse pada Rabu (19/10) pekan ini.
ADVERTISEMENT
Sejak itu pula, Berlusconi berada di bawah pengawasan pemerintah Roma. Terkait hal tersebut, Meloni mengeluarkan pernyataan yang menegaskan pemerintahan yang ia pimpin akan sangat pro-NATO dan pro-Eropa.
“Siapa pun yang tidak setuju dengan landasan ini tidak dapat menjadi bagian dari pemerintah,” bunyi pernyataan itu.