Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tanggal 1 Desember identitk dengan hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ketua Pokja Adat Majelis Rakyat Papua Demas Tokoro menegaskan hal itu tidak tepat.
ADVERTISEMENT
"1 Desember itu sebenarnya bukan hari ulang tahun OPM. Tidak," jelas Demas di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Jumat (28/11).
Ia kemudian menjelaskan makna dari tanggal 1 Desember. Kalau kembali pada sejarah masa lalu, jelas dia, terjadi pengibaran bendera yang diberikan oleh Belanda.
"Dan diberikan ruang untuk orang Papua menyatakan dirinya sebagai sebuah bangsa. Bukan hari ulang tahun Papua. Itu dipahami," jelasnya.
Demas menegaskan, Papua adalah bagian dari NKRI. Ia menyebut, jangan sampai ada diskriminasi kepada mereka.
"Kalau kita lihat ke Papua, itu bagian dari NKRI. Dan masyarakat Papua itu masyarakat Indonesia yang ada di Papua. Jangan karena dilihat kita ini rambut keriting kulit hitam, orang lain," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Ketika Papua sudah masuk dalam NKRI, itu bagian dari negara," imbuhnya.
Tanggal 1 Desember memang beberapa kali dimanfaatkan sekelompok anggota OPM untuk merayakan ulang tahunnya. Salah satunya dengan mengibarkan bendera lambang mereka.
Untuk meminimalisasi isu dan kericuhan, aparat bertindak antisipatif. Polisi juga telah memastikan bahwa tanggal 1 Desember Papua bakal aman.
“Ya hari Minggu itu saudara-saudara kita yang mayoritas di Papua, Kristiani, ya, silakan beribadah. Jadi tidak ada halangan, aparat kepolisian tetap melakukan pengamana, patroli dan sebagainya,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Skouw, Papua.
Ia juga meminta warga untuk tidak terpengaruh isu ancaman keamanan saat HUT OPM. Polri-TNI akan menjamin keamanan terhadap warga Papua.
ADVERTISEMENT
“Kepolisian tetap menegakkan kegiatan patroli dan kepolisian,” tegasnya.