Tokoh Puri di Bali Minta Apel GP Ansor Dibubarkan

23 Agustus 2024 13:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para tokoh Puri keberatan Gerakan Pemuda (GP) Ansor serta pencak silat NU Pagar Nusa (PN) mengelar "Apel Kesetiaan Kepada PBNU" di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para tokoh Puri keberatan Gerakan Pemuda (GP) Ansor serta pencak silat NU Pagar Nusa (PN) mengelar "Apel Kesetiaan Kepada PBNU" di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Para Tokoh Puri keberatan Gerakan Pemuda (GP) Ansor serta pencak silat NU Pagar Nusa (PN) mengelar "Apel Kesetiaan Kepada PBNU” di Bali. Mereka khawatir kegiatan ini menimbulkan gesekan yang berdampak pada masyarakat dan pariwisata Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
Tokoh Puri adalah bangsawan Bali, khususnya mereka yang masih merupakan keluarga dari raja-raja Bali masa silam.
"Kepada yang terhormat Bapak Kapolri bersamaan dengan diselenggarakan Apel Kebangsaan Banser Ansor NU. Kami atas nama Pelingsir Pura di Bali menyampaikan kami sangat menolak kegiatan yang dihadiri ribuan orang dari GP Ansor NU dari luar Bali, karena dapat memberikan dampak negatif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," kata Pelingsir Puri Anyar Tabanan, Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan di Puri Putra Pemecutan Badung, Kota Denpasar, Bali, Jumat (23/8).
Menurutnya, keberadaan ormas berseragam di wilayah destinasi wisata berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan wisatawan. Hal ini juga berdampak negatif terhadap citra Bali yang sering dijadikan sebagai lokasi kegiatan internasional.
ADVERTISEMENT
"Keberadaan ormas yang menggunakan atribut dan seragam seperti tentara akan menimbulkan ketidaknyamanan wisatawan, keberadaan mereka berpotensi terjadinya gesekan dengan masyarakat lokal di Bali," katanya.
Para Tokoh Puri berharap polisi membubarkan kegiatan Apel tersebut. "Dengan ini kami atas nama Pelingsir Puri Bali meminta dan memohon kepada Kapolri untuk tidak memberikan izin dan membubarkan kegiatan apel kesetiaan kebangsaan yang digelar Banser Ansor," katanya.

Bantah terkait muktamar PKB

Sementara itu, Pelingsir Puri Agung Singaraja Buleleng, Ida Anak Agung Ngurah Ungrasen membantah penolakan kegiatan apel ini karena berkaitan atau bersamaan dengan penyelenggaraan Muktamar ke-6 PKB.
"Kami nggak ada kaitannya dengan itu, kami bilang secara umum. Kami sudah mensinyalir bahwa ini akan menimbulkan keresahan dan tentunya ini mengganggu aktivitas pariwisata," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka, permohonan pembubaran ini demi mencegah konflik di Bali, apalagi situasi politik Indonesia sedang bergejolak.
"Di mana dalam kondisi sekarang ini kita akan melaksanakan Pilkada. Kita bisa melihat kondisi daripada di daerah di mana pun kondisi politik sudah mulai memanas," katanya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Bali Tommy Reza Kurniawan tak mau menanggapi penolakan para tokoh puri tersebut.
Dia menuturkan, kegiatan apel akan digelar di Pantai Padang Galak, Kota Denpasar, pada Jumat (23/8) pukul 15.00 WITA. Lebih dari 15 ribu peserta akan menghadiri kegiatan apel ini.
"Kalau tidak ada perubahan apel tetap jam 15.00 WITA," katanya saat dihubungi.
Adapun tokoh Puri yang hadir dalam penolakan apel GP Ansor di Puri Putra Pemecutan Badung, adalah Pelingsir Puri Anyar Tabanan Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan.
ADVERTISEMENT
Pelingsir Puri Agung Singaraja Buleleng Ida Anak Agung Ngurah Ungrasen, Penglingsir Puri Agung Pemecutan Badung Ida Anak Agung Ngurah Putra Darmanuraga.
Pelingsir Puri Agung Kerambitan Ida Anak Agung Gede Puja Utama dan Pelingsir Puri Anyar Kerambitan Ida Agung Ngurah Agung Erawan.