Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tolak Angin Sido Muncul Luncurkan Iklan Pariwisata Melalui Musik "Stand by Me"
10 Desember 2023 15:35 WIB
·
waktu baca 4 menitPT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk Tolak Angin secara resmi meluncurkan iklan pariwisata melalui musik pada Jumat (8/12) di Jakarta Selatan.
Perayaan sekaligus peluncuran musik ini dihadiri oleh Direktur Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI Anisyah.S.Si, Apt.MP, Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf M. Neil El Hilman, presenter Andy F. Noya, serta tiga musisi Indonesia Aurelie Moeremans , Sara Fajira, dan Abdul Ahmad
Di jajaran Sido Muncul, hadir Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat , Wakil Direktur Marketing Maria Reviani Hidayat, Direktur PT Semarang Herbal Indoplant Roy Anton, Digital Head Sido Muncul Yana Kusuma Anggraini, dan Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat, beserta dewan komisaris Jonatha Sofjan Hidajat, Johan Hidayat dan Sigit Hartojo Hadi Santoso yang mengikuti secara daring.
Misi Sido Muncul dalam Peluncuran Iklan Pariwisata
Sudah pernah meluncurkan iklan Tolak Angin bersama Tiga Wanita Hebat, Sido Muncul kali ini meluncurkan iklan pariwisata dengan menggaet para penyanyi serta seniman muda Indonesia untuk membawakan musik berjudul “Stand by Me” dengan iringan alat musik Selo.
Kali ini, Sido Muncul sekaligus memperkenalkan daerah wisata Sumba Timur melalui tayangan video musik persembahan dari Tolak Angin. Irwan Hidayat mengaku bahwa ia mendapat inspirasi dari salah satu music travel yang ada di Abu Dhabi.
“Saya pikir lewat musik begini, cocok. Maksudnya saya memperkenalkan Sido Muncul, tapi supaya orang tertarik saya memperkenalkan Nusantara. Saya pansos, saya minta izin ke Pak Sandiaga Uno untuk pansos pariwisata Indonesia,” kata Irwan.
Irwan pun berharap iklan ini tidak hanya membuat Tolak Angin dikenal mancanegara, tetapi juga memberi manfaat terhadap eksistensi Indonesia. Iklan ini secara sengaja dipublikasikan via YouTube untuk nantinya dipromosikan ke berbagai negara seperti Malaysia, Australia, Filipina, dan berbagai negara lainnya.
Video dan lagu yang dibawakan Aurielle dkk. ini memang berbahasa Inggris. Tapi ini bukan tanpa tujuan. Sido Muncul berharap dengan cara ini bisa menggaet banyak orang secara lebih luas. Tapi tidak hanya itu, ke depannya akan ada video iklan lainnya yang dihadirkan dalam bahasa Indonesia.
“Tanggal 11 kami akan ke Manado, kami ingin memperkenalkan Indonesia lewat musik. Ini yang pertama lagunya Barat, setelah ini saya akan memperkenalkan lagu Indonesia. Dan nanti lagunya akan ada terjemahannya supaya orang asing kalau mendengarkan lagunya, tau artinya dan ikut bernyanyi,” kata Irwan membocorkan rencana Sido Muncul ke depannya.
Selebrasi Dinobatkannya Budaya Jamu sebagai WBTb oleh UNESCO
Irwan juga mengatakan bahwa seluruh kegiatan dan pencapaian Sido Muncul merupakan upaya berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun perusahaan. Misalnya, berbagai program dan produk jamu yang dihasilkan.
“Kami melakukan uji klinis fase pertama, yaitu uji toksisitas. Kedua, uji khasiat fase pertama. Kami tidak sendiri, kami melakukannya dengan lembaga independen. Setiap batch kami lakukan screening. Pertama tentang pestisida, pupuk, logam berat, dan toksin, hingga EG dan DEG. Kami punya sertifikat, kami menyimpan sampel selama tiga tahun sehingga jika ada sesuatu yang terjadi, kami punya sampelnya,” papar Irwan.
Begitu pula soal diakuinya budaya sehat jamu sebagai WBTb oleh UNESCO . Irwan bilang, ini merupakan bagian dari kerja keras teman-teman Gabungan Pengusaha (GP) Jamu yang “mati-matian”, juga tidak lepas dari upaya pemerintah mengajukan jamu sebagai nominasi WBTb.
Meski begitu, Irwan bilang bahwa harus ada upaya implementasi setelah adanya penobatan ini. “Implementasinya harus ada, kalau tidak ada percuma saja ditetapkan sebagai WBTb. Salah satunya memang bisa ekspor,” tegasnya.
Bisa dibilang, kehadiran video iklan promosi ini bisa dijadikan wadah pengenalan jamu ke mancanegara. Sekaligus memperkenalkan keindahan wilayah Indonesia Timur.
“Kita mulai dari Indonesia Timur. Saya ingin membangun keseimbangan, kalau (pulau) Jawa kan sudah makmur. Kalau Sumba Flores, Papua, Maluku, menurut saya punya kelebihan karena penduduknya sedikit sehingga alamnya masih bagus,” kata Irwan.
Upaya ini dapat apresiasi dari berbagai pihak, yaitu Kemenparekraf dan BPOM. Anisyah bilang bahwa langkah Sido Muncul sejalan dengan rencana aksi untuk pemanfaatan jamu ke depannya.
Sebab, salah satu rencananya merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat dan mempublikasi jamu ke banyak pihak.
“Kami harapkan produk lokal Indonesia bisa dikenal di dunia secara lebih luas. Dengan dijadikan WBTb, ada upaya kita memelihara jamu sepanjang masa dan bisa terus meningkat,” ujar Anisyah.
Menjawab perkataan Irwan soal “pansos”, Neil bilang bahwa ini bisa dianggap sebagai kolaborasi. Ia, mewakili Kemenparekraf, sangat mengapresiasi karena kegiatan ini mencakup bagian dari subsektor., seperti musik, periklanan, kuliner atau product design, dan fashion.
Kami sangat berterima kasih. Jadi kalau dibilang pansos, ini tidak. Bisa dibilang kolaborasi. Pemerintah sangat apresiasi karena ini semua bagian dari sub-sektor kami. Kerja sama semacam ini bisa membawa promosi pariwisata juga ekonomi kreatif.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio