Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Tom Lembong: Kampanye Pemilu Makin Substantif karena Desak Anies-Slepet Imin
26 Februari 2024 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong atau kerap disapa dengan Tom Lembong, mengatakan kampanye Pilpres 2024 merupakan kampanye Pilpres paling substantif yang terjadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Bagi Saya kampanye 2024 itu membuktikan bahwa masyarakat kita sudah siap untuk sebuah kampanye yang semakin berlandas pada gagasan, data, fakta, substansi dan materi,” kata Tom Lembong dalam paparannya di acara ‘Pemilu 2024, Belajar Apa?’ di Sekretariat Timnas AMIN, Jakarta Selatan, Senin (26/2).
Menurutnya, metode Anies-Muhaimin melakukan kampanye dengan cara berdialog terbuka dengan masyarakat seperti acara Desak Anies dan Slepet Imin merupakan salah satu faktor yang membuat kampanye semakin positif.
“Bahwa kampanye Anies-Muhaimin adalah kampanye yang paling tidak punya uang, yang paling serba keterbatasan, dan saya sangat bangga ya, sangat positif sebetulnya,” katanya.
“Desak Anies dan Slepet Imin ini di negara-negara maju itu biasa, itu format kampanye yang standar tapi di Indonesia kan pertama kali dalam sejarah ya,” lanjut eks Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu.
Desak Anies sebenarnya sudah dimulai sejak sebelum kampanye Pilpres berlangsung. Awalnya program ini menyasar kelompok yang tidak memilih Anies.
ADVERTISEMENT
Saat kampanye pilpres 2024 berlangsung, Desak Anies menjadi acara rutin yang digelar di setiap kota tempat Anies berkampanye.
Melihat antusias masyarakat khususnya kaum muda, Cak Imin juga menggelar acara serupa dengan konsep yang lebih santai, Slepet Imin. Belakangan, Cawapres 02 Mahfud MD pun membuat acara dengan konsep serupa ‘Tabrak Prof’.
“Itu satu contoh yang di mana kampanye berorientasi gagasan, ternyata bisa mendapat momentum yang sangat positif di masyarakat,” pungkas Tom.