Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Tom Lembong Resmi Dilimpahkan ke Kejari Jakpus, Jaksa Segera Susun Surat Dakwaan
14 Februari 2025 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Eks Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong telah resmi dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (14/2).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Safrianto Zuriat Putra menyebut jaksa sedang dalam tahap menyelesaikan berkas dakwaan Tom Lembong. Bila dakwaan sudah rampung, maka bakal dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Jakarta untuk disidangkan.
Dalam perkara yang sama, penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) juga resmi melimpahkan berkas perkara untuk tersangka lainnya, yakni Charles Sitorus selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT PPI 2015–2016. Keduanya kemudian dilakukan penahanan pada 14 Februari hingga 5 Maret 2025.
"Masing-masing [ditahan] untuk 20 hari ke depan sambil menunggu jaksa penuntut umum menyelesaikan dan menyempurnakan surat dakwaan," kata Safrianto kepada wartawan di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (14/2).
Usai pelimpahan, Tom Lembong bakal dilakukan penahanan di Rutan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Sementara itu, Charles Sitorus ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung.
ADVERTISEMENT
Tom Lembong dijerat sebagai tersangka oleh Kejagung terkait kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan pada 2015-2016.
Berdasarkan penuturan dari pihak Kejagung, pada 2015 terdapat rapat koordinasi antar-kementerian yang telah menyimpulkan Indonesia surplus gula sehingga tidak perlu impor.
Namun, pada tahun yang sama, Tom Lembong selaku menteri diduga mengizinkan persetujuan impor gula kristal mentah sebanyak 105 ribu ton kepada perusahaan PT AP. Kemudian gula kristal mentah itu diolah menjadi gula kristal putih.
Padahal, untuk memenuhi kebutuhan nasional, seharusnya BUMN yang mengimpor. Impor gula kristal putih pun hanya bisa dilakukan oleh BUMN, bukan swasta.
Menurut Kejagung, izin kepada perusahaan untuk impor gula itu diduga dikeluarkan tanpa rapat koordinasi dengan instansi terkait.
ADVERTISEMENT
Padahal, untuk memenuhi kebutuhan nasional, seharusnya BUMN yang mengimpor. Impor gula kristal putih pun hanya bisa dilakukan oleh BUMN, bukan swasta.
Menurut Kejagung, izin kepada perusahaan untuk impor gula itu diduga dikeluarkan tanpa rapat koordinasi dengan instansi terkait.
Kemudian Januari 2016, Tom Lembong menandatangani Surat Penugasan kepada PT PPI untuk melakukan pemenuhan stok gula nasional dan stabilisasi harga gula.
Hal itu melalui kerja sama dengan produsen gula dalam negeri untuk memasok atau mengolah Gula Kristal Mentah menjadi Gula Kristal Putih sebanyak 300.000 ton. PT PPI menggandeng delapan perusahaan untuk memenuhi stok gula itu.
Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka, termasuk Tom Lembong dan Charles Sitorus.
Perbuatan Tom Lembong dan para tersangka lainnya diduga telah merugikan keuangan negara hingga Rp578.105.411.622,47 (Rp 578,1 miliar).
ADVERTISEMENT