Tonton Konser Coldplay Naik Heli Kepresidenan, Marcos Jr Banjir Kecaman

22 Januari 2024 7:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Istana Malacanang, Filipina, Rabu (10/1/2024). Foto: Ezra Acayan/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Istana Malacanang, Filipina, Rabu (10/1/2024). Foto: Ezra Acayan/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr banjir kecaman di media sosial gara-gara memakai helikopter kepresidenan untuk menonton konser Coldplay, band rock asal Inggris.
ADVERTISEMENT
Lokasi konser itu terletak di Philippine Arena, salah satu arena tertutup terbesar di dunia, sekitar 30 km dari Manila, ibu kota negara. Konser ini dihadiri oleh 40 ribu orang, digelar pada Jumat malam.
Paspampres Filipina dalam pernyataannya beralasan, Marcos Jr naik heli kepresidenan karena “kesulitan lalu lintas yang tidak terduga di sepanjang rute tersebut.” Demikian dikutip dari Reuters, Senin (22/1).
Paspampres mengatakan, situasi lalu lintas menimbulkan ancaman keamanan bagi Marcos Jr yang menghadiri konser bersama istrinya, sehingga mendorong penggunaan helikopter kepresidenan.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kiri) bersama ibu negara Louise Marcos (kanan) berjalan keluar dari pesawat setibanya di Terminal VVIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (4/9/2023). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Kebijakan naik heli milik negara untuk menghadiri acara santai ini memicu kecaman pengguna media sosial terhadap Marcos Jr — anak diktator yang berkuasa 4 dekade di Filipina, Ferdinand Marcos, yang dijatuhkan lewat people power pada 1986.
ADVERTISEMENT

Abuse of Power

Netizen marah karena heli tersebut dibeli dari uang pajak rakyat. Marcos dinilai melakukan abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.
Penampilan Coldplay saat konser di GBK, Jakarta. Foto: dok. Michael Timothy for Warner Music Indonesia
“Menggunakan sumber daya resmi, seperti helikopter kepresidenan, untuk aktivitas pribadi dan nonresmi adalah penyalahgunaan kekuasaan atau penyalahgunaan sumber daya pemerintah,” kata pengguna Facebook, James Patrick Aristorenas, dalam sebuah postingan.
“Kami membayar untuk penggunaan helikopter itu, bahan bakar dan keamanan, siapa tahu bahkan tiket untuk semua orang,” kata pengguna Facebook lainnya, Arvine Concepcion.