Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Topan tropis Harold menghantam wilayah Fiji pada Rabu (8/4). Peristiwa ini terjadi di tengah upaya pemerintah Fiji membatasi kegiatan sosial untuk mencegah virus corona.
ADVERTISEMENT
Seperti diberitakan Reuters, Harold dengan kekuatan lima atau tertinggi dari tingkat keganasan topan menghancurkan bangunan-bangunan di ibu kota Suva. Peristiwa itu terjadi pada tengah hari, rumah-rumah dilaporkan rusak dan jalur komunikasi terputus.
"Kami mendapat laporan korban luka. Tapi soal angkanya, termasuk intensitas lukanya, masih perlu dipastikan lagi," kata Vasiti Soko, direktur Badan Manajemen Bencana Nasional Fiji, kepada Reuters.
Sebelumnya Harold dengan kekuatan angin 215 kilometer per jam telah lebih dulu menghantam Kepulauan Solomon, menewaskan 27 orang, sebelum memorakporandakan Vanuatu. Diprediksi Harold akan bergerak ke Tonga selepas Fiji.
Belum dilaporkan adanya kematian akibat topan di Fiji, tapi setidaknya 10 rumah di Suva dilaporkan rusak. Jalanan kota juga banjir, angin kencang menerbangkan atap-atap rumah.
ADVERTISEMENT
Para petugas badan bencana kesulitan mengontak warga di pulau Kapavu di selatan untuk mengetahui kondisi mereka. Pasalnya, komunikasi terputus akibat badai.
Bencana ini terjadi di tengah wabah corona yang menjangkiti 1,4 juta orang di seluruh dunia, menewaskan lebih dari 82 ribu.
Fiji sendiri hanya memiliki 15 kasus corona, tanpa kematian, tapi Perdana Menteri Frank Bainimarama telah memerintahkan pembatasan sosial, di antaranya warga dilarang berkumpul lebih dari 20 orang.
Bainimarama telah meminta warga tetap berada di rumah, kecuali mereka harus dievakuasi karena topan. Dia mengatakan, tempat penampungan telah dibersihkan dan disiapkan.
"Pusat evakuasi kami aman, telah disanitasi dan dimonitor agar tidak kelebihan kapasitasnya. Mereka yang dikarantina karena ancaman corona tidak akan dicampur dengan yang lainnya," kata Bainimarama.
ADVERTISEMENT