Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Tornado Kecil di Pulau Seribu: Alam Berubah, Cuaca Ekstrem Meningkat
23 Oktober 2017 19:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Tornado kecil (puting beliung jika di daratan dan waterspout jika di laut) di peraianan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, terekam lensa kamera. Tak tanggung-tanggung, ada 3 angin tornado kecil dalam waktu bersamaan.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menerangkan fenomena tersebut merupakan hal yang langka. Dia menilai penampakan 3 tornado kecil itu adalah petanda alam telah berubah.
"Tiga puting beliung muncul bersamaan di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Alam sudah berubah. Cuaca ekstrem makin meningkat," tulis Sutopo di akun Twitter @Sutopo_BNPB, Senin (23/10).
Sutopo menegaskan tornado kecil adalah murni fenomena alam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Sedangkan dalam keterangan tertulisnya kepada media, Sutopo mengatakan bahwa fenomena puting beliung atau tornado kecil meningkat saat pergantian musim (pancaroba) seperti saat ini, dari kemarau ke penghujan. Adanya perbedaan temperatur yang kontras antara permukaan daratan, perairan, dan atmosfer menyebabkan terjadi perbedaan tekanan udara sehingga terbentuk puting beliung.
ADVERTISEMENT
Sutopo juga menyatakan potensi hujan lebat yang diikuti angin kencang saat ini masih tinggi. "Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan cuaca ekstrem selama musim pancaroba," ujar Sutopo.
Sementara itu BMKG menyatakan bahwa tornado kecil di perairan Kepulauan Seribu itu memiliki kecepatan 45 km/jam. Tornado kecil itu mendarat di Pulau Karang Besar yang tidak berpenghuni dan hanya merusak pepohonan.