Tornado Kecil Juga Terjadi di Bekasi, Puluhan Rumah Rusak

23 Oktober 2017 19:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dampak puting beliung (Foto: Umarul Faruq/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak puting beliung (Foto: Umarul Faruq/Antara)
ADVERTISEMENT
Tornado kecil atau angin puting beliung sungguh dahsyat. Jika pagi tadi tornado kecil terjadi di Kepulauan Seribu, maka pada Minggu kemarin terjadi di Kota Bekasi. Puluhan rumah rusak.
ADVERTISEMENT
Antara melaporkan, angin puting beliung hanya membutuhkan waktu 1 menit untuk memporakporandakan puluhan rumah di Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/10) sore.
"Puncaknya terjadi pukul 16.00 WIB, saat saya mendengar ada suara angin ribut dari arah selatan menuju timur. Semenit kemudian saya lihat halaman sudah berantakan," kata salah satu korban warga RW 01 Sumurbatu, Misna (57), di Bekasi, Senin (23/10).
Menurut dia, ketinggian putaran angin saat itu mencapai sekitar 10 meter dan menerjang rumahnya hingga sebagian tembok mengalami retak dan atap beterbangan.
Angin juga merusak kebun pohon pisang miliknya yang terletak di depan rumah serta sejumlah tanaman jenis akasia ikut beterbangan.
"Tak lama tembok pada retak. Saya langsung keluar karena takut terjadi sesuatu. Yang saya pikirkan saat itu hanya nyawa saya dan keluarga," katanya.
ADVERTISEMENT
Saat dia keluar rumah, situasi angin sudah mulai berkurang, hanya menyisakan situasi halaman yang berantakan dengan puing genteng dan tanaman.
"Cuma semenit angin kencang ini lewat di rumah saya. Seketika situasi berubah berantakan," katanya.
Ketua Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Ahmad Dimyati, mengatakan sebanyak tiga dari 20 rumah yang terindetivikasi mengalami kerusakan parah.
"Ini yang terbesar walaupun di Jatiasih terjadi hujan es pekan lalu. Kalau saya lihat memang faktor kayu-kayu bagian atap rumah yang sudah lapuk, terbawa angin. Tapi soal itu merupakan ranah Dinas Perumahan yang menjelaskan," katanya.
Meski demikian, kata Dimyati, pihaknya sudah memberikan bantuan dari pemerintah setempat kepada para korban berupa selimut dan beragam makanan.
ADVERTISEMENT
"Untuk sementara, tugas kami difokuskan pada pemotongan dahan kayu yang tumbang. Kami juga sedang membagi tim untuk membersihkan puing rumah yang hancur," katanya.
Secara terpisah, Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut kemunculan puting beliung meningkat saat pergantian musim (pancaroba) seperti saat ini dari kemarau menuju penghujan. Adanya perbedaan temperatur yang kontras antara permukaan daratan, perairan dan atmosfer menyebabkan terjadi perbedaan tekanan udara sehingga terbentuk puting beliung.