Tower ATC di Mamuju Rusak Imbas Gempa 6,2 M, Navigasi Udara Dipandu ATC Makassar

15 Januari 2021 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ATC di Canopy Park Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ATC di Canopy Park Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1) pagi. Meski tak berpotensi tsunami, gempa itu mengakibatkan sejumlah bangunan pemerintahan, fasilitas kesehatan, hingga rumah warga rubuh.
ADVERTISEMENT
Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait, mengatakan gempa itu turut menimbulkan kerusakan terhadap fasilitas milik AirNav di Kabupaten Mamuju, Sulbar. Salah satu kerusakan terjadi pada tower Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Tampa Padang, Mamuju.
"Kantor AirNav Indonesia unit Mamuju dan Tower Pemandu Lalu Lintas Penerbangan (ATC) di Bandar Udara Tampa Padang mengalami kerusakan," ujar Yohanes dalam keterangan tertulisnya.
Yohanes menyatakan rusaknya tower ATC di Mamuju membuat pelayanan navigasi udara tak bisa dilakukan. Alhasil, bantuan navigasi penerbangan kini dilakukan dari ATC Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Kerusakan Akibat Gempa 6,2 M di Majene. Foto: Dok. Istimewa
"Sementara ini pelayanan navigasi penerbangan dilakukan berbasis komunikasi dan bantuan panduan navigasi penerbangan dari Cabang MATSC (Makassar)" ucap Yohanes.
AirNav pun telah mengirimkan petugas tambahan di ATC Makassar agar penerbangan tak terganggu sembari memperbaiki ATC di Mamuju.
ADVERTISEMENT
"AirNav Indonesia mengirimkan 3 orang personel bantuan operasional (1 orang ATC, 2 teknisi) dan beberapa peralatan komunikasi dan navigasi dari Kantor Cabang MATSC sebagai bantuan operasional di unit Mamuju," kata Yohanes.
"AirNav Indonesia bersama seluruh stakeholder terkait akan terus berkoordinasi agar operasional penerbangan dapat terus berjalan dengan selamat dan aman, sehingga bantuan logistik dan operasional bisa terdistribusikan dengan baik," tutupnya.
Tower lama Airnav Indonesia Cabang Pangkalpinang. Foto: Elsa Toruan/kumparan