Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tower RRI di Jalan Antena 7, Radio Dalam, Jakarta Selatan, roboh menimpa rumah-rumah warga sekitar pada Minggu (22/12) sore.
ADVERTISEMENT
Imbas peristiwa ini, beberapa rumah serta sebagian bangunan masjid pun rusak. Bahkan, satu unit bajaj pun ikut tertimpa tower tersebut.
Atas kejadian ini, Ketua RT 08, Hafid Kesumawardhana (38) pun meminta ganti rugi kepada RRI atas kejadian ini.
"Kita sudah kemarin bicarakan dengan Direktur Utama RRI dan juga dari pihak kepolisian juga, kelurahan, dan kecamatan, juga bahwa kita menyepakati bahwa dari warga meminta pertanggungjawaban aja dari RRI," sebur Hafid di jalan Antena 7, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Senin (23/12).
Selain itu, seandainya tower akan dibangun di tempat yang sama, Hafid meminta agar konstruksinya lebih diperhatikan. Agar kejadian seperti ini tidak terulang.
Di samping itu, perawatan menara juga perlu perhatian. Hafid mengutarakan agar pihak RRI bisa merawat tower.
ADVERTISEMENT
"Ya paling pasti diperkuat konstruksinya dan yang kedua perawatan ya namanya juga besi ya memang 2 tahun lalu sudah ada perawatan tapi kita enggak tahu apakah itu ada penguatan atau tidak," tutur dia.
"Kita di sini hanya melihat dari fisiknya memang kuat tapi kan kita enggak menara lebih dari 20 tahun ya mungkin ada korosi atau apa. Nah ya mungkin perawatan itu yang harus dilakukan oleh pemerintah," sambungnya.
Sebelumnya, Dirut RRI M Rohanuddin memastikan, pihaknya akan menanggung seluruh biaya perbaikan akibat insiden ini.
"Kami akan mengganti semua yang jadi beban. Ada 4 rumah yang kena dan 1 masjid. Masjid tidak total (rusaknya) hanya kena tempat wudhu-nya saja," kata Rohanuddin di lokasi, Minggu (22/12).
ADVERTISEMENT
Tower RRI tersebut sudah berdiri sejak 1996 dengan ketinggian 120 meter. BTS ini baru 2 tahun yang lalu diperbaiki untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.
"Ini sudah dua kali terjadi. Tahun 2005 pernah terjadi, RRI sudah memperbaiki. Ini merupakan 3 central program utama. Kami akan berusaha terus, konstruksi, apa yang kuasa menghendaki lain. Ya, mau bagaimana," pungkas Rohanuddin.