Toxic Relationship, Pria di Bali Pukul Kepala hingga Pingsan di Depan Mantan

17 Mei 2022 12:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi MSR setelah nekat memukul kepalanya sendiri dengan batu sebanyak dua kali hingga tak sadarkan diri. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi MSR setelah nekat memukul kepalanya sendiri dengan batu sebanyak dua kali hingga tak sadarkan diri. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Dua muda-mudi di Bali berinisial MSR (20) dan AY (20) menjalani hubungan toxic relationship atau hubungan tidak sehat dalam berpacaran. Akibatnya, mereka terjebak dalam playing victim hingga melukai diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Playing victim adalah perilaku seseorang yang sering melemparkan kesalahan atau hal buruk kepada orang lain. Seolah-olah dirinya adalah korban dari perilaku seseorang itu.
MSR nekat memukul kepalanya sendiri dengan batu sebanyak dua kali sampai pingsan di depan AY dan pacar barunya, BGS (20). Alasannya, agar AY bahagia melihat MSR tersiksa.
"MSR memukul kepalanya sendiri dengan batu sebanyak dua kali karena ada permasalahan asmara antara MSR dengan AY dan BGS. (Motif melukai diri sendiri) agar AY dan BGS bahagia," kata Kapolsek Denpasar Utara Iptu Carlos Dolesgit dalam keterangannya, Selasa (17/5).
Carlos menuturkan, kasus ini bermula saat warga menemukan MSR pingsan dengan luka pada bagian kepala di Taman Kota Lumintang, Kota Denpasar, Sabtu (14/5) sekitar pukul 23.00 WITA lalu. Warga menduga MSR merupakan korban pengeroyokan.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena sepasang kekasih sempat menjadi korban pengeroyokan oleh lebih dari 4 orang tidak dikenal di Jalan Mahendradatta, Kota Denpasar, Selasa (10/5) lalu.
Warga lalu melaporkan penemuan MSR ke BPBD Kota Denpasar. BPBD Kota Denpasar lalu mengevakuasi MSR ke RSUD Wangaya dengan catatan MSR korban pengeroyokan. Dugaan peristiwa pengeroyokan MSR akhirnya viral di media sosial.
Polisi akhirnya melakukan penyelidikan atas dugaan kasus pengeroyokan tersebut. Polisi menemukan fakta bahwa MSR bukan korban pengeroyokan, namun korban playing victim.
"Dari hasil penyelidikan bahwa sebenarnya MSR sampai dievakuasi BPBD ke RS Wangaya bukan karena pengeroyokan tapi karena ulahnya sendiri memukul kepala dua kali sampai tidak sadarkan diri. Dia baru sadar setelah berasa di RS Wangaya,"
ADVERTISEMENT
"Korban dalam keterangannya tidak pernah memberikan keterangan bahwa dia mengalami pengeroyokan, "kata Carlos.
Kepada polisi, MSR menceritakan peristiwa yang terjadi pada malam itu. Awalnya, MSR dan AY sepakat bertemu untuk membahas hubungan asmara mereka di Taman Kota Lumintang. Hal ini karena MSR menduga AY berselingkuh dengan BGS.
AY datang ke Taman Lumintang ditemani oleh BGS dan AGS, kakak dari AY sekitar pukul 20.00 WITA. Dalam pertemuan itu, AY memutuskan hubungan asmaranya dengan MSR, sehingga terjadi percekcokan antara MSR dan BGS.
AY dan AGS melerai pertengkaran antara kedua pemuda tersebut. Entah apa yang terlintas di benak MSR, ia mengambil batu yang ada di taman dan memukulkan batu tersebut ke arah kepalanya sampai berdarah dan tak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
"Melihat dari peristiwa itu AY, BGS dan AGS merasa takut dan tidak ada kaitan dengan peristiwa itu meninggalkan MSR di lokasi," kata dia.
Carlos mengatakan, polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus percekcokan antara MSR, AY dan BGS. Hal ini untuk menuntaskan kasus viral tersebut.