TPN Ganjar: Dubes Siber Wakili RI di Korporasi Global, Tencent-Silicon Valley

8 Januari 2024 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi TPN Ganjar-Mahfud terkait debat ketiga pilpres soal pertahanan, dihadiri Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, di Media Center TPN, Gondangdia, Jakarta, Senin (8/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi TPN Ganjar-Mahfud terkait debat ketiga pilpres soal pertahanan, dihadiri Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, di Media Center TPN, Gondangdia, Jakarta, Senin (8/1/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, menjelaskan detail soal usul Ganjar terkait institusi siber dan duta besar siber. Ia menerangkan jika Ganjar terpilih, maka duta tersebut akan dibentuk untuk mewakili Indonesia di korporasi digital global.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Capres 03 Ganjar Pranowo mengusulkan dibangun institusi siber di Polri dan ada pula duta besar siber. Nantinya, institusi tersebut akan dijabat oleh jenderal bintang tiga.
Selain dubes siber, Andi mengatakan akan ada dubes di luar hubungan kenegaraan lain seperti duta besar iklim.
"Nanti presiden menunjuk dubes cyber termasuk juga dubes perubahan iklim ya, lalu dubes cyber itu nanti tujuannya bukan negara, bukan mewakili Indonesia di negara tertentu, tetapi mewakili Indonesia misalnya di korporasi-korporasi global terkait dengan teknologi.
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Andi melanjutkan, misalnya dubes tersebut akan mewakili Indonesia dalam menjalin hubungan dengan Google hingga TikTok, ataupun datang ke pusat-pusat perusahan siber dan digital seperti Silicon Valley.
"Jadi ada dubes untuk Google, dubes untuk Meta, dubes untuk X, dubes untuk TikTok, dubes untuk Alibaba, misalnya. Itu ide tentang dubes cyber-nya. Jadi kalau ditanya di mana kedutaannya, ya di Jakarta, di Pejambon," kata Andi.
ADVERTISEMENT
"Pada saat bertugas baru kemudian berkeliling ke Silicon Valley, berkeliling ke Tencent misalnya untuk Huawei, untuk berinteraksi dengan negara-negara tersebut. Jadi Mas Ganjar meyakini bahwa untuk teknologi hegemoni bukan di tangan negara, untuk teknologi hegemoni ada di korporasi-korporasi global, sehingga kita membutuhkan duta besar cyber," pungkas dia.