TPN Ganjar-Mahfud Khawatir Data Pemilih Bocor: Satu Suara Sangat Berharga

2 Desember 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Todung Mulya Lubis saat menggelar slaturahmi online dengan WNI di Norwegia dan Islandia. Foto: Dok. KBRI Oslo
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Todung Mulya Lubis saat menggelar slaturahmi online dengan WNI di Norwegia dan Islandia. Foto: Dok. KBRI Oslo
ADVERTISEMENT
TPN Ganjar-Mahfud meminta KPU untuk memperketat sistem keamanan data. Permintaan ini datang menyusul isu dugaan kebocoran data pemilih.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya ingin minta pada KPU untuk betul-betul menjaga data pemilihnya supaya tidak bocor, tidak diretas dan sekali lagi apa pun motifnya itu tidak bisa dibenarkan, itu tidak bisa diterima," Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis dalam jumpa pers virtual, Sabtu (2/12).
Namun ia yakin, KPU sudah memiliki pengalaman dalam menjaga data-data miliknya. Termasuk data pemilih. Karena, menurutnya, satu suara pemilih dalam Pemilu nilainya sangat berharga.
"Satu suara itu sangat berharga, karena bisa jadi ya satu suara itu ikut menentukan. jadi jangan suara itu diretas kemudian juga disalahgunakan apalagi dijual dengan motif profit," ucapnya.
Pekerja menata kotak suara kardus di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Cibeurem, Jawa Barat, Jumat (1/2). Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Todung juga meminta agar Kominfo dan KPU segera meluruskan isu ini sehingga tidak berkembang sampai merugikan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dugaan kebocoran data tersebut diungkap akun media sosial X @p4c3n0g3. Ia menulis ada threat actor bernama Jimbo yang menjual data dari KPU.
Data tersebut dijual sebesar 2 Bitcoin dengan memuat 252 juta data orang, lengkap dengan NIK, nomor KK, nomor KTP, nama, TPS, e-KTP, jenis kelamin serta tanggal lahir.
Bahkan data yang bocor tersebut termasuk data dari Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan Konsulat Republik Indonesia (KRI).