TPN Ganjar-Mahfud Waspadai Kekerasan dalam Pemilu, Singgung Nasib Shinzo Abe

29 Desember 2023 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Todung Mulya Lubis Foto:  Dwi Herlambang Ade Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Todung Mulya Lubis Foto: Dwi Herlambang Ade Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis, sepakat dengan Mendagri Tito Karnavian yang mewaspadai keamanan capres-cawapres di masa kampanye. Dia menilai, hal tersebut tak boleh dianggap remeh.
ADVERTISEMENT
Todung pun menyinggung kasus penembakan eks Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe yang meninggal dunia pada 8 Juli 2022 akibat ditembak saat tengah berkampanye untuk politikus lokal di sebelah barat Kota Nara, sekitar 500 km dari Tokyo.
"Mendagri Tito bukan bicara tanpa alasan. Baru-baru ini kan ada relawan yang tertembak terlepas dari paslon mana. Tapi itu kan indikasi bahwa ada kemungkinan ya kekerasan itu terjadi," kata Todung di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Gondangdia, Jumat (29/12).
"Yang juga bisa di apa ya di-recall kembali, di Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe terbunuh saat melakukan kampanye. Nah ini diberitakan di media di mana-mana. Jadi ini kita bicara security, soal keamanan dalam kampanye," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Terlebih, Todung mengatakan, capres-cawapres akan kampanye lebih masif jelang hari pencoblosan. Sehingga keamanan harus benar-benar dijaga.
"Kita akan melalui suatu proses kampanye yang lebih masif. Tanggal 21 Januari itu sudah akan dibolehkan kampanye dengan rally ya, pawai dapat di alun-alun, dan Anda bayangkan akan ada super event di Jakarta seperti dulu waktu zaman Jokowi di Gelora Bung Karno," ujar dia.
"Nah ini security ini menjadi sangat penting. Jangan nanti kita menyesal ya ada korban berjatuhan dan hal-hal semacam ini," lanjut dia.
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba di JCC Senayan, Jakarta, jelang debat cawapres, Jumat (22/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Di sisi lain, Todung menyebut harus ada ruang bagi capres-cawapres untuk tetap bisa dekat dengan masyarakat.
"Mesti ada ruang buat capres buat cawapres untuk berinteraksi dan pendukungnya. Jadi boleh keamanan, boleh security guards itu ditampilkan, tapi jangan mengurangi ruang untuk capres dan cawapres berkomunikasi dan pendukungnya, dengan publik. Nah ini sekadar catatan," tandas Todung.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menanggapi polemik kehadiran Mayor Teddy Indra Wijaya dalam barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat debat pertama capres di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).
Menurut Tito, kehadiran ajudan sangat penting. Ia meminta agar publik tidak meremehkan kemungkinan serangan-serangan yang mungkin saja bisa terjadi seperti penembakan Shinzo Abe, terutama dalam kaitannya saat kontestasi Pilpres 2024 ini.
"Menurut saya sebagai mantan Kapolri, ajudan itu bukan hanya mengurus surat-menyurat, tapi dia adalah pelindung paling depan untuk menjaga keamanan pimpinannya, untuk melindungi jika ada serangan," ujar Tito saat ditemui wartawan di Media Center Indonesia Maju, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).