TPN soal Kampanye Akbar Terakhir di Solo-Semarang: dari Era Jokowi ke Ganjar

10 Februari 2024 6:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra.  Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari terakhir masa kampanye terbuka sebelum masa tenang, paslon 03 Ganjar Pranowo- Mahfud MD, berkampanye di dua kota di Jawa Tengah, yakni Kota Surakarta (Solo) di pagi hari dan Kota Semarang di siang hari, Sabtu (10/2).
ADVERTISEMENT
Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan, alasan memilih Solo dan Semarang sebagai bentuk pergantian kepemimpinan dari Presiden Jokowi ke Ganjar.
“Dari Solo menuju Semarang, dari era Jokowi menuju era Ganjar Pranowo. Dari daerah yang dulu melambangkan basis Jokowi, bergerak menuju Semarang, daerah yang merupakan perlambang basis Ganjar Pranowo," kata Karaniya kepada wartawan.
Seperti halnya ‘Hajatan Rakyat’ Solo yang dijejali ratusan ribu orang, Semarang juga akan tumpah ruah rakyat.
“Besok, Sabtu 10 Februari 2024, masyarakat dapat menghadiri ‘Hajatan Rakyat’ Semarang yang dimulai pukul 13:00 WIB. Kita nantikan Mas Ganjar dan Prof Mahfud akan menyampaikan apa menuju pemilihan umum 14 Februari,” kata Karaniya.
Capres 03 Ganjar Pranowo menghadiri acara Pesan Cinta Alumni Kampus Jawa Barat di Grand Sahid Jaya, Jumat (9/2/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Selain tokoh-tokoh nasional,‘Hajatan Rakyat’ Semarang menghadirkan deretan seniman yang juga dekat dengan rakyat, seperti Slank, Nassar, Nella Kharisma, Woro Widowati, Danang, Cak Lontong, Oppie Andaresta, dan lain sebagainya dan juga duet spesial Alam Ganjar dan NDX AKA, serta Yenny Wahid dan Once Mekel.
ADVERTISEMENT
“‘Hajatan Rakyat’ Semarang adalah hajatan yang terakhir. Rakyat bersama Ganjar-Mahfud akan menyuarakan tekad bulat untuk terus menjaga dan mengawal Indonesia sebagai sebuah Republik yang demokratis,” tutup Karaniya.
Di Solo pada pagi harinya, ratusan ribu rakyat dari berbagai lapisan masyarakat melakukan grebeg atau mengiring Ganjar-Mahfud dengan kirab budaya dari Ngarsopuro menuju Benteng Vastenburg, salah satu titik termasuk Balaikota Surakarta. Grebeg dalam tradisi Jawa mengandung makna mengantar pembesar.