Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kota Denpasar menjadi salah satu wilayah yang ikut menggelar Pilkada 2020 di tengah pandemi virus corona. Ibu Kota Provinsi Bali ini memiliki cara sendiri mendukung peran perempuan dalam politik.
ADVERTISEMENT
Salah satunya di TPS 17 Banjar Kertasari, Renon, Denpasar Selatan. TPS ini khusus menempatkan perempuan sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk memperingati Hari Perempuan yang jatuh pada 22 Desember 2020 mendatang.
TPS ini memiliki 14 orang perempuan penyelenggara pemilu yang terdiri dari petugas KPPS, Linmas, Polwan dan lain sebagainya.
"Kita enggak akan pernah di alam ini kalau enggak ada ibu. Saya hormati ibu-ibu. Ibu adalah guru pertama. Kita ingin ada peran ibu-ibu dalam kegiatan pemilu. Kita ingin sejajarlah di kegiatan sehari-hari juga. Di Bali kegiatan ibu-ibu sangat padat, selain sebagai istri sebagai ibu rumah tanggal juga beberapa mencari nafkah," kata Kelian Banjar Desa Adat Kertasari, I Gede Susila, kepada wartawan, Rabu (9/12).
TPS ini juga mendapat apresiasi Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Dia berharap cara TPS Kertasari di Pilkada 2020 ini bisa menginspirasi perempuan di Indonesia untuk terlibat dalam politik.
ADVERTISEMENT
"Ini momen luar biasa dan ini membuktikan ketika perempuan diberikan kesempatan tidak ada istilah tidak mungkin bagi perempuan," kata dia.
Berdasarkan pantauan kumparan, TPS ini terlihat menerapkan protokol kesehatan seperti petugas memakai masker, sarung tangan, ada tempat cuci tangan, dan menyediakan sanitizer.
Pengunjung disediakan kursi yang ditempatkan berjarak sebagai ruang tunggu dan sarung tangan plastik untuk mencoblos.
Salah satu warga, bernama Ima Rida mengaku cukup khawatir dengan penularan virus corona saat menggunakan hak pilihnya. Dia tetap ikut berpartisipasi mencoblos.
"Sebenarnya khawatir cuma waktu dikasih tahu sama Pak Lurah atau Banjar buat ke TPS enggak papa-papa karena ada shift-nya. Enggak semua datang barengan, kita disarankan datang jam 7 dan keluarga sebelah jam berapa gitu," kata dia.